DPN Kombatan Desak Jokowi Jangan Takut Lakukan Reshuffle Kabinet

Minggu, 23/08/2020 07:33 WIB
Presiden Joko Widodo (Foto: dok. Kompas)

Presiden Joko Widodo (Foto: dok. Kompas)

Jakarta, law-justice.co - Dewan Pimpinan Nasional Komunitas Banteng Asli Nusantara (DPN Kombatan) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus melakukan evaluasi terhadap kinerja para pembantunya, yakni menteri Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.

Pasalnya menurut Ketua Umum DPN Kombatan, Budi Mulyawan SH, dalam menghadapi situasi bangsa yang sedang bergelut dengan Pandemi Corona ini, pilihan yang paling rasional bagi pemerintahan Presiden Jokowi adalah mendengar masukkan dari segenap elemen bangsa yang sangat peduli atas suksesnya pelaksanaan pembangunan nasional yang sedang dilakoni rezim pemenang pilpres 2019, terlebih masukan dari mereka yang sangat setia mendukung Presiden Jokowi dalam perjalanan karier politiknya.

Kata dia, menuntaskan Pandemi Korona yang mengakibatkan timbulnya persoalan bangsa yang multi dimensi ini, haruslah ditangani dengan keberanian dan cara yang extra ordinary, tidaklah cukup hanya dengan himbauan dan ajakan untuk berbuat bersama. Kepercayaan dari mayoritas rakyat Indonesia terhadap Pimpinan Nasional mutlak dibutuhkan.

"Langkah kongkrit Presiden Jokowi untuk mereshuffle Kabinetnya adalah langkah yang sangat ditunggu oleh pendukung setianya. Reshuffle kabinet, adalah kebutuhan, bukan keinginan dan kami (DPN KOMBATAN) sangat mendukung, walaupun Reshuffle kabinet adalah hak Preogratif Presiden," katanya lewat keterangan resmi yang diterima redaksi law-justice, Sabtu 22 Agustus 2020.

"tetapi rakyat sebagai pemilik saham dan pemegang kedaulatan NKRI ini sudah mendesak Presiden Jokowi untuk berani dan Jangan Takut melakukan langkah ektra ordinary dengan mencopot para pembantunya yang tidak amanah terhadap visi misi Presiden serta tidak peka terhadap situasi bangsa yang sedang mengalami Pandemi yang mengakibatkan timbulnya masalah bangsa multi dimensional ini." tambahnya

Lebih lanjut Budi menambahkan, meski Juru bicara Presiden baru baru ini, telah menyanggah, tidak akan ada Reshuffle kabinet, sanggahan jubir Presiden tersebut Budi menilai hanyalah untuk meredam issue Reshuffle kabinet yang makin hari semakin masiv dan tidak bisa dihindarkan serta mencegah spekulasi politik yang berkembang.

Melihat situasi bangsa yang memprihatinkan ini, DPN KOMBATAN merekomendasi pentingnya Reshuffle kabinet segera diwujudkan, semata mata demi kepentingan bangsa dan majunya NKRI, dengan memperhatikan:

1. Pembantu Presiden yang diangkat haruslah mempunyai rekam jejak yang jelas, berorientasi kepentingan bangsa serta mumpuni.

2. Reshuffle kabinet harus dapat menjawab persoalan bangsa, terutama Masalah Pandemi yang berdampak timbulnya masalah bangsa yang multidimensi.

3. Reshuffle kabinet harus dapat mewujudkan visi misi Presiden dan sekaligus “menggelar karpet merah” dalam rangka konsolidasi kekuatan nasionalis serta kebutuhan suksesi kepemimpinan nasional tahun 2024, agar estafet kepemimpinan nasional dapat diteruskan oleh Presiden berikutnya yang linier oleh cita cita proklamasi RI dan perjuangan kaum nasionalis, sebagai bentuk tanggung jawab Presiden Jokowi terhadap keutuhan NKRI.

4. Reshuffle kabinet tidak boleh memberi ruang terhadap kelompok intoleransi apalagi kelompok radikal serta mereka yang terindikasi ‘bersentuhan” dengan kelompok tersebut.

"Ini kami sampaikan, semata mata demi kepentingan bangsa, semoga Rekomendasi kami tidak dipandang sebagai intervensi dan pemaksaan kehendak. Kami, DPN KOMBATAN merasa terpanggil untuk memberi masukan dan membela Presiden Jokowi, dalam situasi bangsa yang memprihatinkan ini." tegasnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar