Banjir di Korea Utara, 17 Ribu Rumah Hancur dan 22 Orang Tewas

Jum'at, 14/08/2020 23:36 WIB
ilustrasi banjir (ANTARA News / Ridwan Triatmodj)

ilustrasi banjir (ANTARA News / Ridwan Triatmodj)

Jakarta, law-justice.co - Sejumlah wilayah di Korea Utara (Korut) dilanda banjir besar. Sebanyak 22 orang tewas dan menyebabkan empat lainnya hilang.

Dalam pernyataan yang diungkapkan Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), angka-angka dari pejabat Korut, IFRC mengatakan banjir juga telah menyebabkan kerusakan tanaman yang meluas, meningkatkan kekhawatiran akan kondisi ekonomi di negara yang sudah mengalami kekurangan pangan kronis.

Menurut IFRC, Palang Merah Korut memberikan bantuan untuk mendukung 2.800 keluarga.

Bantuan tersebut berupa tenda keluarga untuk orang-orang yang paling berisiko, terpal, peralatan tempat tinggal, peralatan dapur, dan selimut.

"Relawan Palang Merah DPRK juga menyediakan peralatan kebersihan, wadah air, dan tablet pemurni air, sambil terlibat dalam kegiatan pencegahan Covid-19," ungkap IFRC seperti dilansir dari Pojoksatu.id, Jumat (14/8/2020).

Sementara itu, Kantor berita milik pemerintah Korut, KCNA melaporkan hampir 40.000 hektar tanaman telah rusak dan 17.000 rumah hancur atau tergenang.

"Banyak ruas jalan, jembatan dan rel kereta api rusak, bendungan pembangkit listrik runtuh dan ada kerusakan parah lainnya di berbagai sektor ekonomi nasional," terang laporan KCNA.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar