WHO soal Geger Corona Ditularkan Lewat Makanan: Tidak Ada Buktinya!

Jum'at, 14/08/2020 14:02 WIB
Mike Ryan WHO (thetimes)

Mike Ryan WHO (thetimes)

Jakarta, law-justice.co - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa tidak ada bukti virus corona (Covid-19) ditularkan melalui makanan.

Pernyataan ini dikeluarkan usai temuan peneliti di Tiongkok yang menyebut makanan beku sebagai salah satu media penularan Covid-19 yang membuat geger.

Direktur Eksekutif Program Kedaruratan WHO, Dr. Mike Ryan mengatakan, para peneliti di Tiongkok sedang mempelajari masalah tersebut.

Sementara disisi lain kata dia, WHO sedang menyelidiki temuan mereka.

"Namun saat ini tidak ada bukti bahwa makanan atau rantai makanan mempengaruhi penularan virus," kata Mike Ryan seperti melansir beritasatu.com, Jumat 14 Agustus 2020.

Dia mengimbau masyarakat seharusnya tidak takut pada makanan, mulai pengemasan, pemrosesan atau pengiriman.

"Makanan sangat penting. Dan saya tidak berpikir bahwa kita akan menciptakan kesan bahwa ada masalah dengan makanan kita, atau ada masalah dengan rantai makanan kita," tegasnya.

Sebagai informasi, tiga kota di Tiongkok melaporkan telah menemukan Covid-19 di permukaan makanan beku yang diimpor selama empat hari terakhir.

Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa virus dapat ditularkan melalui makanan dan menyebabkan wabah baru.

Pejabat WHO mengatakan otoritas kesehatan Tiongkok telah menguji beberapa ratus ribu sampel makanan beku dan menemukan sangat sedikit tes yang menghasilkan positif.

Para pejabat mengatakan Tiongkok telah mengeluarkan panduan dengan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang bagaimana menangani makanan dengan aman.

Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan jika virus memang menular melalui makanan, yang tidak ditunjukkan oleh bukti, virus dapat dibunuh sebelum memakannya.

“Kalau virus ada di makanan, dan kita tidak punya bukti di mana virus ini ditularkan lewat makanan, padahal seseorang sudah mengonsumsi produk makanan, virusnya bisa dibunuh seperti virus lain juga, bisa dibunuh kalau dagingnya sudah matang,” kata Maria.

WHO berkepentingan menyelidiki temuan di Tiongkok. Lembaga itu tidak akan mengabaikan penemuan bukti ilmiah. Namun penting juga bagi orang untuk menjalani kehidupan sehari-hari tanpa rasa takut.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar