Berbeda dengan Jokowi, Soeharto Tak Pernah Marah di Depan Publik

Minggu, 09/08/2020 10:00 WIB
Soeharto. (Harianterbit).

Soeharto. (Harianterbit).

Jakarta, law-justice.co - Direktur Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara buka suara soal seringnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah akibat tidak puas dengan kinerja menterinya yang terus menyita perhatian banyak pihak.

Dia kali ini membandingkan Presiden Jokowi dengan Presiden ke-2 RI Soeharto.

Kata dia, saat ini pemerintahan Jokowi bercitra dan dipersepsikan sebagai antitesa dari rezim Orde baru Soeharto.

"Tetapi dulu masyarakat nyaris tidak pernah melihat Soeharto marah-marah di depan publik seperti yang dilakukan Jokowi," ujar seperti melansir sindonews.com.

Kata dia, dalam perspektif budaya Jawa, seorang pemimpin yang sering mempertontonkan emosi kemarahan di depan umum, bisa dimaknai telah menunjukkan kelemahannya sendiri.

"Tetapi bisa jadi Presiden Jokowi memang perlu mempertontonkan kemarahannya sampai minimal tiga kali dulu, baru nanti akan terjadi reshuffle kabinet," ungkapnya.

Dia menambahkan, merujuk pada rekam periode pertama, besar kemungkinan reshuffle dilakukan di bulan Agustus ini. Dia meyakini bahwa Presiden Jokowi sangat berhati-hati untuk melakukan reshuffle, karena jatah menteri memang terkait pembagian jatah menteri ke parpol pendukung.

"Bukan saja soal pendukung dirinya sendiri waktu Pilpres 2019 kemarin, tetapi sekarang juga parpol yang mendukung anak dan menantunya di Pilkada 2020," kata pengamat politik dari Universitas Jayabaya itu.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar