Menteri KKP Luncurkan Bank Genetik Ikan & Buku Besar Maritim Indonesia
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo (KKP)
Jakarta, law-justice.co - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan Buku Besar Maritim Indonesia yang akan menjadi panduan bagi peneliti, akademikus, hingga masyarakat umum untuk mengeksplorasi sektor kelautan dan perikanan.
Pada saat yang sama, Jumat (7/8) di kantor KKP, Jakarta, Menteri KKP, Edhy Prabowo juga merilis aplikasi Bank Genetik Ikan Indonesia yang menghimpun informasi tentang 8.500 spesies ikan di Indonesia. Aplikasi ini bisa diakses secara bebas oleh masyarakat sebagai khasanah riset dan ilmu pengetahuan.
"Jelas buku dan aplikasi ini menjadi satu terobosan yang sangat bermanfaat dan mudah-mudahan bukan sekadar pencitraan," ujar Edhy secara terus terang. Buku Besar Maritim Indonesia disusun dalam waktu 1,5 tahun oleh Badan Riset, Penelitian, dan Pengembangan KKP. Buku ini menampilkan lima volume yang masing-masing mengulas seputar sejarah maritim Indonesia, sumber hayati maritim, sumber daya non-hayati, budaya maritim secara lebih luas dan aneka industri maritim.
Buku ini membahas bahwa sektor kelautan dan perikanan merupakan satu dari banyak lini yang masih menyimpan sumber daya alam dan akan terus bertahan serta berkembang pesat asal dikelola secara berkelanjutan.
Menteri Edhy bertekad justru di saat wabah corona ini sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi kekuatan pangan bagi bangsa di masa-masa krisis. Buku ini menjadi panduan utama bagi aparat KKP dan stakeholder lainnya dalam menjalankan tugas dan amanah di sektor kelautan dan perikanan," tegasnya.
Edhy mengingatkan bahwa sumber daya kelautan yang hingga kini belum optimal dimanfaatkan. Pemanfaatan komoditas kelautan baru mencapai 10 persen. Padahal, banyak potensi yang masih bisa digali selain kepiting, yakni ikan kobya hingga kerapu.
Komentar