Ditanya soal `Profesor`, Hadi Pranoto: Anggap Saja Saya Nggak Sekolah!

Selasa, 04/08/2020 10:21 WIB
Hadi Pranoto yang mengaku profesor mengatakan virus corona dari Perang Semenanjung Korea (tribunnews)

Hadi Pranoto yang mengaku profesor mengatakan virus corona dari Perang Semenanjung Korea (tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Beberapa hari terakhir, nama Hadi Pranoto banyak diperbincangkan usai berdialog bersama penyanyi Anji.

Dalam video yang viral, ia mengaku sebagai profesor mikrobiologi. Namun ketika ditanya mengenai kejelasan gelar itu, dia enggan membuka riwayat pendidikannya.

Obat herbal yang diklaimnya sebagai `penemuan` juga diklaim bisa menyembuhkan penderita COVID-19 dan sudah diteliti sejak tahun 2000. Berbagai klaim ini menuai cibiran dan dinilai menyesatkan

"Penelitian sejak tahun 2000. Kajian kita lakukan itu adalah melihat kondisi perkembangan virus mulai dari SARS, MERS dan flu burung, dan itu memang pasti akan terjadi dan akan terulang lagi. Karena sebenarnya covid-19 ini sebenarnya dimulai dari perang di semenanjung korea 1940. Dan itu diledakan lagi pada kasus SARS dan MERS," beber Hadi saat jumpa pers di Jalan KH Abdullah Bin Nuh seperti melansir detik.com, Senin 3 Agustus 2020.

"Pernah, kita sudah melakukan percobaan terhadap beberapa orang, yang terjangkit virus di luar covid ini, itu sembuh dengan obat ini. Kita lakukan uji coba di Indonesia, tahun 2014 kita sudah lakukan uji coba," tambahnya.

Disisi lain, Hadi menyebut, timnya merupakan orang-orang yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari TNI hingga ahli mikrobiologi.

Anggota tim risetnya, kata dia merupakan sahabat-sahabat lamanya yang memiliki semangat yang sama untuk mendapat temuan baru yang bermanfaat untuk kepentingan kesehatan masyarakat.

"Kita adalah sahabat-sahabat lama yang berkumpul untuk melakukan kegiatan ini. Kita memang melihat kondisi alam yang begitu melimpah, dan kita ingin suatu temuan yang bermanfaat untuk kepentingan kesehatan manusia. Kemudian kita ajak mereka gotong royong dan bergabung dengan kkmuniyas penelitan kita. Latar belakang kita berbeda-beda ya. Karena dari tim ini ada yang dari TNI, ada yang ahli mikro biologi, jadi banyak ya. Jadi kita gabungkan, kita eksplor potensi alam yang ada di Indonesia," imbuhnya.

Hadi yang ditanya latar pendidikannya juga enggan menjawab. Ia memilih dianggap sebagai orang biasa yang tidak memiliki latarbelakang pendidikan dengan alasan tidak mau menjadi kontroversi.

"Saya sementara waktu daripada menjadi kontroversi, anggap saja ndak sekolah. Jadi lebih enak, supaya tidak ada lagi kontroversi lagi di dunia pendidikan di Indonesia," kata Hadi.

Hadi mengaku banyak yang bertanya tentang siapa dirinya dan siapa yang membuat herbal anti COVID-19 dan bagaimana uji medisnya. Namun untuk menjawab itu, ia berharap lembaga pemerintah resmi milik pemerintah dapat melakukan uji klinis terhadap herbal yang diproduksinya.

"Memang ada banyak yang bertanya siapa yang membuat ini dan bagaimana uji klinisnya, makanya kita ingin uji klinis dilakukan oleh lembaga terkait yang resmi negara supaya tidak menjadi benturan, tetapi kita harapkan ini menjadi solusi dalam penanganan covid," sebutnya.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar