Gunakan Lagu Linkin Park, Video Kampanye Trump di Non Aktifkan

Selasa, 21/07/2020 18:01 WIB
Vokalis Linkin Park, almarhum Chester Bennington dan Presiden A.S. Donald Trump (NME)

Vokalis Linkin Park, almarhum Chester Bennington dan Presiden A.S. Donald Trump (NME)

law-justice.co - Kampanye Presiden Trump sekali lagi mendapat perlawanan dari komunitas musik. Video Trump yang baru diluncurkan di non aktifkan di media sosial setelah Linkin Park mengklaim pelanggaran hak cipta ketika lagu mereka yang berjudul "In the End" digunakan.

Video itu diunggah Sabtu (18 Juli) oleh Dan Scavino, asisten Presiden dan Wakil Kepala Staf Komunikasi Gedung Putih, yang menampilkan montase dari Trump, pendukungnya dan bagian dari pidato pelantikannya. Namun, klip tersebut menggunakan lagu “In the End" yang dibawakan Fleurie dan Jung Youth, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan fans Linkin Park.

Para penggemar band, dengan cepat merespon penggunaan lagu Linkin Park tersebut, yang segera menjadi trending topic di Twitter. Tidak lama kemudian, video itu dihapus dengan pesan, "Media ini telah dinonaktifkan sebagai tanggapan terhadap laporan oleh pemilik hak cipta."

Begitu video diturunkan, beragam komentar bermunculan dari para pecinta Linkin Park. Mereka mengunggah kembali tweet almarhum penyanyi Chester Bennington pada tahun 2017: “Trump adalah ancaman yang lebih besar bagi AS daripada terorisme. Kita harus mengambil kembali suara kita dan mendukung apa yang kita yakini.” 

Band ini kemudian mengeluarkan pernyataan di media sosial mengungkapkan bahwa mereka telah meminta untuk menghentikan penggunaan lagu tersebut, dan mengatakan   mereka tidak mendukung penggunaan lagu tersebut. Klaim hak cipta dibuat oleh Machine Shop Entertainment, perusahaan manajemen band.

Kampanye Trump telah berulang kali menerima protes dari komunitas musik atas penggunaan lagu dalam demonstrasi. Diantaranya dengan Tom Petty, Aerosmith, Queen, Guns N `Roses, Ozzy Osbourne, Panic! di Disco dan Twisted Sister.

Selain itu, Rolling Stones sebelumnya juga telah mengeluarkan arahan untuk menghentikan penggunaan lagunya untuk kampanye Trump. Baru-baru ini band bekerja sama dengan BMI untuk memastikan bahwa setiap penggunaan musik mereka oleh Presiden merupakan pelanggaran perjanjian lisensi, dan akan digugat ke pengadilan. (Loudwire)

 

 

 

(Liesl Sutrisno\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar