Refly Harun: Jangan-Jangan Pilpres 2024 Megawati vs Prabowo

Minggu, 28/06/2020 14:50 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Prabowo Subianto (Gesuri.id)

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Prabowo Subianto (Gesuri.id)

Jakarta, law-justice.co - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memprediksi terbuka peluang tokoh tua seperti Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto berkontestasi dalam Pilpres 2024.

Kata dia, meski ada yang mendorong tokoh muda diberi kesempatan tampil bertarung di 2024, berbagai kemungkinan siapa yang akan maju Pilpres masih terbuka.

Hal itu diungkapkannya saat mewawancarai Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif, seperti ditayangkan di akun YouTube pribadinya.

Refly mewawancarai Slamet Maarif tentang sejumlah isu aktual, termasuk RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dan pernyataan Slamet agar Prabowo Subianto tidak maju lagi dalam Pilpres 2024 dalam tayangan berdurasi 53 menit lebih itu.

Di salah satu bagian dalam tayangan tersebut, Slamet kembali meminta agar Prabowo Subianto memberi kesempatan kepada kader muda atau tokoh muda untuk maju Pilpres 2024.

"Bukan saya menghalangi, kalau beliau mau maju lagi ya silakan saja.Tapi kita minta berikan kesempatan (kepada tokoh muda)," ujar Slamet.

Menanggapi itu, Refly menyebut ambisi politik tidak terbatas. Dia mencontohkan Mahathir Mohamad di Malaysia yang masih maju lagi di usia 90-an tahun.

"Apalagi usia 70 tahun, enteng itu. Jangan-jangan nanti tahun 2024 Megawati vs Prabowo, jangan-jangan," ujar.

Menurut dia, hal itu bisa terjadi jika presidential threshold dipertahankan 20 persen seperti saat ini, kemudian Gerindra keluar kabinet lalu bergabung dengan parpol yang ada di luar seperti PKS, PAN, dan Demokrat.

"Yang di sana nanti tiba-tiba berpikir,`Wah Bu Mega masih bisa nyalon ini`, bisa jadi Megawati berhadapan dengan Prabowo, (di atas) 70 tahun semua itu," katanya sambil tertawa.

Diketahui, tahun ini Prabowo Subianto berusia 69 tahun. Sementara, Megawati 73 tahun. Keduanya pernah berduet pada Pilpres 2009, namun kalah dari SBY-Boediono.

Simak keterangan lengkapnya dalam video tersebut:

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar