Gawat! Bank Dunia Sebut Resesi Global Menjadi Terburuk Sejak PD II

Selasa, 09/06/2020 12:58 WIB
Bank Dunia. (anadolu)

Bank Dunia. (anadolu)

Jakarta, law-justice.co - Bank Dunia melaporkan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini.

Dalam laporan terbarunya, Bank Dunia memperkirakan produk domestik bruto (PDB) global mengalami kontraksi hingga 5,2 persen tahun ini, sekaligus angka resesi terdalam sejak Perang Dunia II.  

Adapun, sejumlah negara besar diperkirakan mengalami kontraksi terburuk sejak tahun 1870.

Laporan Global Economic Prospects itu menyebutkan aktivitas ekonomi di negara-negara maju diperkirakan akan terkontraksi 7 persen pada tahun 2020 karena permintaan dan penawaran, perdagangan, dan keuangan di dalam negeri sangat tertekan.

Yang lebih buruk, ekonomi Amerika Serikat diperkirakan akan mengalami kontraksi 6,1 persen tahun ini menyusul gangguan yang terkait dengan langkah-langkah pengendalian pandemi.

Sedangkan, ekonomi zona euro diperkirakan akan menyusut 9,1 persen pada tahun 2020 karena wabah yang meluas membuat aktivitas orang berkurang. Selain itu, ekonomi Jepang diperkirakan terkontraksi 6,1 persen.

Negara-negara yang paling terdampak oleh pandemi ini mengalami tekanan hebat terutama negara yang menggantungkan perekonomiannya pada perdagangan global, pariwisata, ekspor komoditas, dan pembiayaan eksternal.

Meskipun besarnya tekanan berbeda di tiap-tiap negara, semua negara EMDE memiliki sangat terpapar oleh guncangan eksternal.

Wakil Presiden World Bank Group untuk Pertumbuhan, Keuangan, dan Institusi, Ceyla Pazarbasioglu mengatakan masa depan ekonomi ini sangat mengkhawatirkan, akibat krisis yang terjadi cenderung meninggalkan bekas luka jangka panjang dan menimbulkan tantangan global yang besar.

“Tujuan pertama kami adalah menangani kesehatan global dan keadaan darurat ekonomi. Selain itu, komunitas global harus bersatu untuk menemukan cara untuk membangun kembali pemulihan sekuat mungkin untuk mencegah lebih banyak orang jatuh ke dalam kemiskinan dan pengangguran," ungkap Pazarbasioglu dalam laporan yang dirilis di situs resmi Bank Dunia, Senin (8/6/2020) seperti dilansir dari Bisnis Indonesia.

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan kembali rebound dan meningkat menjadi 4,2 persen pada tahun 2021, dengan perekonomian negara-negara maju maju tumbuh 3,9 persen dan EMDEs bangkit kembali sebesar 4,6 persen.

Akan tetapi, syarat proyeksi tersebut adalah pandemi dapat terus ditekan sehingga negara-negara maju dapat mencabut sebagian besar pembatasan pada pertengahan tahun dan dilanjukan oleh negara-negara berkembang.

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar