Janda Kobe Bryant Tuntut Kepolisian Los Angeles

Selasa, 12/05/2020 22:31 WIB
Kobe dan Vanessa Bryant (Mamos TV)

Kobe dan Vanessa Bryant (Mamos TV)

law-justice.co - Janda pebasket Kobe Bryant, Vanessa Bryant mengajukan tuntutan terhadap polisi di Departemen Sheriff County Los Angeles karena menyebarkan foto-foto terjadinya kecelakaan helikopter yang menewaskan suaminya, putri mereka dan tujuh orang lainnya.

Menurut klaim yang diajukan Jumat (8/5), Sheriff Alex Villanueva sebelumnya telah memastikan kepada Vanessa, bahwa para deputi mengamankan lokasi kecelakaan dan menjaga privasinya.

"Namun pada kenyataannya, tidak kurang dari delapan deputi sheriff ada di lokasi dan mengambil foto anak, orang tua, dan pelatih yang mati dari ponsel mereka. Para deputi mengambi foto bukan untuk tujuan investigasi, sebaliknya mereka mengambil foto untuk keperluan pribadi,” Demikian isi klaim tersebut. 

Klaim itu juga menyatakan tanggapan departemen terhadap skandal itu "sangat tidak memadai". Nyonya Bryant dikabarkan merasa sedih karena tindakan para deputi tersebut, demikian diberitakan L.A Times. 

Klaim tersebut menuduh bahwa para deputi yang mengambil dan membagikan foto-foto tersebut bertanggung jawab atas kelalaian, penderitaan, tekanan emosional, dan pelanggaran hak privasi yang dirasakan oleh Vanessa.

Departemen Sheriff mengatakan belum menerima klaim dan menolak berkomentar. Begitu pula Villanueva tidak dapat dihubungi untuk diminta komentarnya. 

Kecelakan helikopter itu telah menewaskan seluruh penumpang yaitu putri Bryant yang berusia 13 tahun, Gianna; Christina Mauser; Payton dan Sarah Chester; John, Keri dan Alyssa Altobelli; dan pilot Ara Zobayan.

Los Angeles Times pertama kali melaporkan bahwa para deputi berbagi foto yang diambil di lokasi kecelakaan dekat Calabasas, setelah seseorang mengajukan pengaduan tertulis ke Departemen Sheriff tiga hari setelah kecelakaan yang terjadi pada 26 Januari. Seorang deputi muda menunjukkan foto-foto mengerikan yang diambil di lokasi tragedi di Baja California Bar & Grill di Norwalk. 

Selama berminggu-minggu, Departemen Sheriff berusaha menutupi hal tersebut. Villanueva memerintahkan para deputi untuk secara diam-diam menghapus foto-foto itu. Langkah tersebut menurut ahli hukum masuk dalam kategori penghancuran barang bukti.

Pengacara Vanessa Bryant mengatakan bahwa dia sudah pergi ke kantor sheriff setelah kecelakaan itu dan meminta area tersebut ditetapkan sebagai "zona larangan terbang" dan dijaga dari fotografer.

“Pada saat itu, Sheriff Alex Villanueva meyakinkan kami semua, tindakan akan dilakukan untuk melindungi privasi keluarga, dan kami memahami bahwa ia telah bekerja keras untuk memenuhi permintaan itu,” kata pengacara Gary C. Robb. Dia menuntut agar para wakil diidentifikasi "untuk memastikan bahwa foto-foto tersebut tidak disebarluaskan lebih lanjut."

Robb lalu meminta penyelidikan dilakukan di dalam internal lembaga itu, dan meminta diberikan sanksi  keras bagi para pelaku pelanggaran. Menurutnya, tindakan para deputy itu "tidak bisa dimaafkan dan menyedihkan". "Ini adalah pelanggaran berat terkait susila, rasa hormat, dan hak privasi para korban dan keluarga mereka," katanya.

Setelah The Times melaporkan skandal itu, Villanueva mengatakan dia akan melakukan investigasi, dan meminta Kantor Inspektur Jenderal untuk memantau. Inspektur Jenderal Max Huntsman menawarkan untuk mengambil alih penyelidikan, seperti yang dilakukan kantornya di masa lalu ketika konflik kepentingan telah muncul.

"Seperti yang Anda ketahui, kami sedang melakukan penyelidikan terhadap dugaan publik bahwa staf komando LASD memerintahkan penghancuran bukti foto adegan tabrakan dan tidak melakukan investigasi sebelum masalah tersebut dilaporkan secara publik," kata Huntsman.

Departemen Sheriff mengatakan pada hari Jumat bahwa kasus tersebut masih dalam penyelidikan di internal. 

Awal pekan ini, seorang anggota parlemen California yang marah dengan skandal itu mengatakan, penegak hukum telah melakukan kejahatan dengan mengambil foto-foto tidak sah dari mereka yang terbunuh dalam kecelakaan. 

Anggota Majelis Negara Mike Gipson (D-Carson) mengatakan, apa yang dilakukan deputy merupakan pelanggaran ringan, dapat dihukum hingga satu tahun penjara dan denda $ 5.000 terhadap pihak yang menggunakan smartphone atau perangkat lain untuk memotret orang yang meninggal untuk keperluan apa pun, selain untuk penegakan hukum. (L.A Times)

 

(Liesl Sutrisno\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar