Gawat! 6.400 Kasus Sehari di Rusia, Putin Ingatkan Belum Memuncak

Rabu, 29/04/2020 19:49 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (ist)

Presiden Rusia Vladimir Putin (ist)

Jakarta, law-justice.co - Presiden Rusia Vladimir Putin mengingatkan bahwa Rusia belum mencapai puncak kasus infeksi virus Corona.

Namun menurut Putin, pelonggaran bertahap dari langkah-langkah lockdown bisa dimulai dalam dua pekan mendatang.

"Kita berhasil memperlambat penyebaran epidemi... angka kasus baru harian dari penyakit tersebut telah stabil," kata Putin dalam konferensi video dengan para pejabat regional seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (29/4/2020).

"Tapi ini seharusnya tidak membuat kita yakin. Situasinya tetap sangat sulit. Para ahli dan ilmuwan yang selalu berhubungan dengan kita untuk memeriksa rencana dan tindakan kita, mengatakan bahwa ini belum mencapai puncaknya," imbuhnya.

Putin memerintahkan para pejabat untuk menyampaikan rencana penghentian bertahap dari langkah-langkah karantina mulai 12 Mei mendatang, tergantung pada situasi wabah di masing-masing wilayah.

Putin juga memerintahkan para pejabat untuk mengembangkan "paket baru langkah-langkah segera untuk mendukung ekonomi".

Putin pun mengatakan, meski sektor industri negara tersebut telah digerakkan untuk memproduksi lebih banyak peralatan medis dan alat pelindung diri (APD), namun kekurangan tetap terjadi.

Bulan ini, Rusia memproduksi lebih dari 800 ventilator dan 8,5 juta masker. Putin mengatakan bahwa hingga akhir bulan ini, akan diproduksi 100 ribu pakaian pelindung untuk paramedis per hari.

"Namun dibandingkan dengan apa yang kita perlukan sekarang, itu masih terlalu sedikit," ujar Putin seraya memerintahkan jajaran pemerintahan untuk "meningkatkan produksi harian".

Putin juga mengatakan bahwa pengujian Corona saat ini telah ditingkatkan menjadi sekitar 150 ribu tes per hari.

Pada Selasa (28/4) waktu setempat, Rusia mencatat lebih dari 6.400 kasus baru dalam sehari, sehingga total kasus infeksi Corona di negeri itu telah mencapai 93.558 kasus. Adapun jumlah kematian yang tercatat masih tetap rendah dibandingkan negara-negara lain, yakni total 867 kematian hingga Selasa (28/4). (detikcom)

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar