Wabah Virus Corona Menggila, Ini Negara-Negara Terparah di Dunia

Jum'at, 27/03/2020 16:13 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (Ist)

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (Ist)

Jakarta, law-justice.co - Masyarakat dunia hingga saat ini masih harus terus bertempur melawan pandemi virus corona. Sejumlah negara merasakan adanya peningkatan serta penurunan jumlah kasus yang diakibatkan oleh wabah virus yang mudah menular itu.

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga saat ini tercatat kasus virus corona telah mewabah di 199 kawasan dan negara di dunia, dengan jumlah kasus yang mencapai 465.915 orang, serta telah menyebabkan 21.031 orang meninggal dunia.

Berikut perkembangan terkini virus corona di sejumlah negara.

1. Tren penambahan kasus virus corona di Italia menurun

Italia yang menjadi negara yang paling parah terdampak wabah virus corona di dunia, hingga saat ini telah melaporkan sebanyak 80.539 kasus, serta sebanyak 8.215 orang warganya yang dilaporkan telah meninggal dunia.

Meski pun begitu, dalam empat hari terakhir, tren penambahan kasus kematian akibat virus corona di Italia dikatakan telah menurun.

Pada Rabu (25/3) kemarin, Badan Perlindungan Sipil Italia mencatat adanya 3.491 kasus virus corona baru, yang telah menurun dari 3.612 kasus yang dicatat sebelumnya pada hari Selasa (24/3) lalu.

Namun, hal tersebut justru menimbulkan kekhawatiran akan wilayah di bagian selatan Italia. Bagian Selatan Italia dikhawatirkan akan menjadi wilayah yang akan terkena peningkatan jumlah kasus virus corona selanjutnya.

Beberapa daerah yang berada di Selatan Italia seperti Campania di sekitar Naples dan Roma, memiliki sistem kesehatan yang tidak lengkap dibandingkan di wilayah utara. Sejauh ini telah dilaporkan adanya 74 jumlah kasus kematian di Campania dan 95 di Roma.

Seperti yang dilansir dari BBC, Kamis (27/3), dalam sebuah surat terbuka kepada Perdana Menteri Giuseppe Conte, Presiden wilayah Campania Vincenzo De Luca, mengatakan bahwa pemerintah pusat tidak dapat menyediakan ventilator dan peralatan kesehatan lain dengan cukup untuk digunakan dalam menangani pasien virus corona.

2. Kasus COVID-19 di Amerika Serikat melonjak

Amerika Serikat saat ini tengah mengalami peningkatan kasus virus corona yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain. Menurut data yang diperoleh dari Universitas John Hopkins, saat ini Amerika Serikat (AS) memiliki sebanyak 83.507 jumlah kasus virus corona, dengan angka kematian sebanyak 1.000 orang yang telah dilaporkan.

Tentunya dengan jumlah angka tersebut, AS dikatakan telah melebihi kasus virus corona di Tiongkok yang memiliki 81.700 kasus, dan Italia yang memiliki 80.500 kasus. Lebih dari 120.000 orang di seluruh dunia telah sembuh dari COVID-19, sementara lebih dari 23.000 orang dilaporkan telah meninggal dunia.


3. Angka kematian harian di Spanyol menurun

Dalam minggu ini Spanyol mengalami penurunan angka kematian harian untuk pertama kalinya.

"Ada sebanyak 655 kematian baru dalam 24 jam terakhir, jumlah ini menjadikan total negara menjadi 4.089," Kata Kementerian Kesehatan Spanyol, dikutip dari BBC, Jumat (28/3).

Sebelumnya, pada Kamis (27/3) kemarin, parlemen Spanyol memperpanjang pembatasan aktivitas masyarakatnya hingga 12 April mendatang.

4. Perkembangan terkini di Swiss dan beberapa negara Eropa lainnya

Dilansir dari Al Jazeera, saat ini Swiss memiliki jumlah kasus virus corona sebanyak 10.714 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 161 orang.

Di Rusia, Jumlah kasus virus corona meningkat hingga 840 kasus. Oleh karenanya, Pemerintah Rusia mengatakan akan menangguhkan penerbangan internasional di negaranya mulai hari ini Jumat (27/3), dan Moskow akan menutup semua toko kecuali apotek dan toko bahan makanan, mulai Sabtu (28/3).

Sementara itu, di Prancis, jumlah kasus kematian yang dilaporkan hingga saat ini telah mencapai sebanyak 1.331 kasus.(idntimes)

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar