Bikin Merinding! Ini Status FB Remaja Pembunuh Bocah di Sawah Besar

Senin, 09/03/2020 11:54 WIB
Mengerikan! Ini Gambar-Gambar Coretan Gadis Pembunuh Sawah Besar. (solopos).

Mengerikan! Ini Gambar-Gambar Coretan Gadis Pembunuh Sawah Besar. (solopos).

Jakarta, law-justice.co - Kasus pembunuhan bocah 6 tahun oleh siswi SMP menjadi heboh belakangan ini.

Caranya yang sadis dan misteri di balik kasus pembunuhan itu, membuat banyak warganet penasaran.

Sampai kemudian beredar screenshoot diduga status dari siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun tersebut.

Akun Facebook Noven Anggara yang pertama kali memposting capture tersebut.

Akun Noven berupaya untuk melindungi akun medsos siswi SMP tersebut.

Terbaru, menurut Noven dalam statusnya, akun Facebook siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun ini aktif kembali.

"Kayaknya FB si pelaku aktif lagi, jadi saya tutup dulu yaa, permasalahannya. Takutnya ada pihak yang gak bertanggung jawab ngidupin FB itu lagi," tulis akun Facebook Noven Anggara.

Noven juga telah mencapture sejumlah status yang diduga ditulis oleh siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun.

"Balita tak bernyawa itu masih di lemari bajuku. Banyak warga yang mencarinya. Pak RW selaku polisi dan pak RT yang memeriksa rumah ku seluruhnya tak ada satupun dari yang menemukannya. Tak ada satupun yang tau aku pelakunya. Oke besok siap berserah diri," tulis dalam capture.

Ada sejumlah status lain yang ditulis.

"Maljum tengah malem gini, apa bakal bangun dengan kondisi kyk zombie ?" tulisnya.

status diduga ditulis siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun (Instagram)

Akun itu kembali menulis membuat pengakuan.

"Saya pelakunya, borgol saya pak (emoticon senyum)"

"Penjara/rehabilitas?"

status diduga ditulis siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun (Instagram)

Lalu ia menulis status dalam perjalanan dan sedang berada di dalam sebuah mobil.

"Otw"

"Pak polnya baik hehe" tulisnya.

Noven meyakini status tersebut memang ditulis oleh siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun.

"Kalo menurut status yang pernah dia bikin, itu emang beneran mas," kata Noven saat dihubungi TribunnewsBogor.com

Lewat statusnya, Noven meyakini bahwa status tersebut memang benar ditulis oleh siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun.

"Buat temen temen yang liat postingan saya...

Tolong jangan menyalahkan hobinya yahh, saya tau saya salah mencantumkan hobinya, tapi itu karna reflek...

Jadi tolong salahkan orangnya yang bersalah, hobinya gak ada sangkut pautnya dengan kepribadian pelaku...

Tapi kepribadian pelaku mungkin terbentuk karna salah didikan dari keluarganya...

Mohon pengertiannya dan Terima kasih~" tulis akun Noven Anggara.

NF (15) membunuh APA (6) karena terinspirasi dari film horor.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri yunus mengatakan siswi SMP ini bahkan sama sekali tak menyesal setelah membunuh bocah 6 tahun.

"Bagaimana perasaannya setelah kejadian ini, satu yang paling gampang dan dikatakan, (saya puas)," kata Yusri.

Menurut Yusri Yunus, kalimat saya puas berulang kali diucapkan oleh siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun ini.

"(Saya puas). Iya, berulang kali dengan tenang dia jawab begitu," tambah Yusri.

Oleh karena itu, menurut Yusri Yunu, polisi juga akan melibatkan psikolog.

"Makanya pelaku akan kami lakukan pemeriksaannya secara psikologi," ujar Yusri.

"Karena juga dasar-dasar pelaku ini, yang berhak berbicara ya psikolog," sambungnya.

Melansir Tribun Jakarta NF (15 tahun), perempuan yang menewaskan korbannya bernisial APA (6 tahun).

Kejadian itu terjadi pada dua hari yang lalu.

Tepatnya pada Kamis (5/3/2020) sore, NF dan APA sedang bermain di rumahnya NF.

APA sering bermain di rumah NF lantaran adiknya NF merupakan temannya APA.

Pada hari itu, hanya ada NF dan APA di dalam rumah tersebut.

Saat bermain, NF sengaja menenggelamkan mainan di bak mandi rumahnya.

Kemudian, NF meminta tolong APA untuk mengambilkan mainan tersebut.

"Pelaku (NF) minta tolong ambilkan satu mainan yang tenggelam di bak mandi," Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, saat konferensi pers, di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu siang (7/3/2020).

"Kemudian si korban membantu. Karena takut basah, korban melepaskan pakaiannya

Korban pun menceburi dirinya ke dalam bak mandi tersebut," sambungnya.

Pada saat itu, sambungnya, NF memiliki hasrat untuk membunuh APA dengan cara menenggelamkan kepala korban.

Setelah tak bernapas, NF memasukkan jasad APA ke dalam ember dan ditutupi kain.

Tujuannya agar tak diketahui orangtuanya.

"Orang tua pelaku saat pulang ke rumahnya tidak mengetahui," tambah Yusri.

"Pelaku ada niatan untuk membuang mayatnya. Tetapi pelaku takut," sambungnya.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro, saat konferensi pers, di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu siang (7/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

NF pun memasukkan korban ke dalam lemari kamarnya.

Pada Jumat pagi (6/3/2020), NF hendak melaporkan kasusnya ini ke kantor Polsek Metro Tamansari, Jakarta Barat.

NF sengaja membawa pakaian lain selain seragam sekolah, untuk menuju kantor polisi tersebut.

"Polisi saya sudah membunuh dan mayatnya saya taruh di dalam lemari," ujar Yusri, mencontohkan ucapan NF saat laporan di Polsek Metro Tamansari.

"Ini awalnya polisi tidak percaya, tapi setelah lihat ada mayat di kamar pelaku, mereka percaya," sambungnya.

Lantaran lokasi pembunuhan berada di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Polsek Metro Tamansari menyerahkan kasus tersebut kepada Polsek Metro Sawah Besar.

Saat itu, NF mendatangi Polsek Metro Sawah Besar didampingi keluarga dan jajaran Polsek Tamansari.

Kini, kata Yusri, NF akan menjalani proses hukum dengan asas praduga tak bersalah lantaran masih di bawah umur.

Sementara, APA telah dimakamkan pada pukul 11.30 WIB, di kawasan Karet, Jakarta Pusat.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh bocoh 6 tajun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

"Tahanannya akan berbeda. Ia akan dipisahkan," pungkas Yusri.

Saat konferensi pers, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto dan Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo P Condro juga dihadirkan.

Dari hasil pemeriksaan, menurut Yusri Yunus, siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun ini juga senang bermain dengan binatang.

Bukan bermain dalam arti harfiah, NF, kata Yusri Yunus, sering kali melampiaskan kemarahannya pada binatang.

"Secara kecil, dia senang bermain dengan binatang," kata Yusri.

Berdasarkan pengakuan remaja putri itu, ia bahkan bisa dengan tega menyiksa kodok dan cicak hidup-hidup.

"Dari pengakuannya, ya ada kodok dalam keadaan hidup pun bisa di tusuk-tusuk pakai garpu. Dia temukan cicak, juga begitu," kata Yusri Yunus.

Meski begitu, NF juga punya binatang peliharaan yang ia sayang.

"Pelaku punya bintang kesayangan, kucing peliharaan," kata Yusri Yunus.

Namun, ketika NF sedang merasa marah, peliharaan kesayangannya itu juga sering menjadi tempat pelampiasannya.

"kucing pun kalau pelaku sedang kesal, dia lembar ke bawah dari lantai dua ke bawah," jelas Yusri. (Makassartribunnews.com).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar