Sumanto Al Qurtuby, Antropolog Budaya di King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi

Hati-Hati dengan Tengkulak Agama, Makelar Isu Palestina dan Lainnya

Sabtu, 07/03/2020 00:01 WIB
Ilustrasi (Guideposts)

Ilustrasi (Guideposts)

law-justice.co - Mungkin karena "watak" orang Indonesia yang gampang percaya dan "terpesona" pada orang lain, ditambah lugu, atau mungkin lantaran tidak tahu, banyak dari mereka yang gampang sekali ditipu oleh para "tengkulak agama" dan "makelar dunia gaib".

Para tengkulak, makelar, dan pedagang asongan agama dan alam gaib ini bisa berprofesi apa saja: tukang demo, makelar proyek, preman, cukong, pedagang, politisi, aktivis ormas, guru ngaji, dosen, pengkhotbah, pegawai, karyawan, penjual pembalut, dlsb.

Fenomena ini bukan hanya terjadi di kalangan Islam saja tetapi juga non-Muslim. Di kalangan umat Islam misalnya sudah banyak kaum Muslim yang menjadi korban - berkali-kali - sindikat para tengkulak agama ini. Mulai bisnis umroh, perumahan syariah, investasi syariah, NKRI syariah, Perda syariah, ojek syariah, sampai kondom syariah.

Tetapi mereka tak pernah sadar, kapok, dan tobat. Perbuatan konyol itu diulangi lagi, lagi, dan lagi. Macam "kapok sambel" saja. Jadi kalau keledai saja konon tidak jatuh dua kali ke lubang yang sama, ini manusia malah jatuh bolak-balik di lubang yang sama. Orang Indonesia memang cenderung mbandel, ceroboh dan sak wudele dewe.

Heran saya, kenapa banyak umat Islam yang mudah "klepek-klepek" seperti orang yang terkena ajian pelet semar mesem begitu mendengar kata "syariah, syar`i, Islami, hijrah, dan halal"? Seolah-olah kalau sudah melakukan itu terus langsung bim salabim jadi "Muslim kaffah" yang bahagia dunia-akherat.

***

Para tengkulak agama ini menggunakan berbagai cara, termasuk cara-cara bodong dan manipulatif, untuk jualan produknya supaya laris-manis di masyarakat.

Misalnya, saat ini sekelompok orang gencar jualan isu-isu Palestina untuk mengumpulkan sumbangan. Mereka bergerilya dari satu tempat ke tempat lain sambil khotbah dan memutar video editan sana-sini. Pesan yang ingin mereka sampaikan adalah: "Umat Islam Palestina ditindas oleh "kafir Yahudi! Sederhana sekali, sesederhana isi kepala mereka dan para jamaah calon korban.

Sejumlah pertanyaan sederhana: apa benar penindas dan pelaku kekerasan atas warga Muslim Palestina itu hanya orang Yahudi? Apa benar semua orang Yahudi itu anti-Muslim Palestina? Apa benar hanya Muslim Palestina yang menjadi korban penindasan dan kekerasan Yahudi? Apa benar warga Muslim Palestina hanya menjadi objek kekerasan saja tak pernah menjadi subjek atau pelaku kekerasan?

Semua pertanyaan ini perlu dipelajari, diteliti, dan dianalisis dengan seksama, cermat, dan akurat. Karena faktanya di lapangan sangat sangat rumit dan kompleks.

Misalnya, pelaku tindakan kekerasan (tentara, polisi, politisi, atau pejabat pemerintah) jelas bukan hanya beretnik dan beragama Yahudi (mereka bisa Arab Israel, Druze dan lainnya). Umat Yahudi juga tidak semuanya menjadi "Zionis" dan pembenci Palestina (banyak dari mereka yang pro-Palestina).

Korban tindakan kekerasan oleh "faksi ekstrimis Israel" bukan hanya Muslim Palestina tetapi juga umat Kristen dan bahkan minoritas Yahudi Palestina itu sendiri. Pelaku tindakan kekerasan juga bukan hanya dilakukan oleh "faksi ekstrimis Israel" (atas Palestina) tetapi juga "faksi ekstrimis Palestina" (atas Israel).

Menariknya, tidak banyak yang tahu, jutaan warga Palestina justru hidup terlunta-lunta bertahun-tahun di Libanon menjadi "pengungsi liar" dan tinggal di tempat-tempat kumuh sejak Perang Arab-Israel dulu, dan nggak diurus oleh pemerintah setempat. Menariknya, tidak ada yang demo anti-Libanon atau demo solidaritas atas bangsa Palestina di Libanon?

Karena persoalan yang begitu kompleks, masyarakat di Timur Tengah tidak "tengil" seperti "umat Islam Indonesia yang bergaya "bela Palestina" dan lainnya. Mereka menyerahkan persoalan kompleks ini ke pemerintah, bukan bertindak sporadis sendiri-sendiri.

Pertanyaan berikutnya, kenapa hanya isu Palestina yang mereka ewer-ewer? Kenapa isu-isu kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok ekstrimis Muslim atas umat Islam lain di berbagai negara di Timur Tengah, Asia Tengah dan Selatan, dan Afrika tidak mereka urus dan gubris? Silahkan cari sendiri jawabannya.

Jabal Dhahran, Jazirah Arabia

Sumanto Al Qurtuby, Antropolog Budaya di King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi

 

(Tim Liputan News\Reko Alum)

Share:




Berita Terkait

Komentar