Baku Tembak TNI/Polri dengan TPNPB di Nduga Tewaskan Seorang Ibu

Sabtu, 29/02/2020 13:54 WIB
Pasukan TPNPB(Tribunnews)

Pasukan TPNPB(Tribunnews)

Jayapura, law-justice.co - Seorang ibu yang diketahui bernama Weslina Tabuni (25) meninggal setelah tertembak di Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua dalam aksi baku tembak antara TNI/Polri dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pada Rabu (26/2/2020). 

Theo Hesegem, Human Rights Defender (HRD) pegunungan tengah Papua mengungkapkan bahwa selain itu, dua pemuda Nduga disiksa aparat di Koramil Nduga pada tanggal 26 Februari 2020.

“Ada ibu (diketahui bernama Weslina Tabuni 25 tahun) meninggal dengan peluruh bersarang di leher dan satu anak muda (diketahui bernama Yosman Wasiangge 20 tahun) tertembak mengenai tulang rusuk,” jelas Hesegem.

Menurutnya, pada hari kejadian pada tanggal 26 Februari 2020, dirinya berada dalam suatu rumah di suatu acara syukuran di Keneyam, Nduga, Papua. “jadi intinya saya menyaksikan semua yang terjadi,” kata Hesegem.

Lalu kata dia, dua pemuda lainnya (diketahui bernama Rantai 20 tahun dan Mekianus 22 tahun) disiksa aparat di Koramil Nduga menggunakan kayu. “Informasi yang beredar bahwa ada anggota TPNPB tewas itu tidak benar. Kita harus jujur di atas tanah ini. Tidak usa tipu-tipulah,” katanya.

Awalnya kata Hesegem, pihak TPNPB melakukan serangan kepada pos TNI/Polri di Keneyam, Nduga. Lalu terjadi kontak tembak antara anggota TNI/Polri dan TPNPB.

Sementara, seorang warga masyarakat di Keneyam yang tidak mau namanya diungkapkan melaporkan, aksi tembak menembak itu terjadi di jalan Koteka, Keneyam Nduga Papua pada tanggal 26 Februari 2020.

Saat tembak menembak, masyarakat berhamburan mencari posisi aman. Bahwa masyarakat yang berada di suatu acara syukuran pergi mengamankan diri jauh dari lokasi tembak menembak terjadi.

“Ketika terjadi penembakan, peluru aparat mengenai rumah warga sekitar jalan Koteka. Weslina Tabuni (25) dan Yosman Wasiangge (20) tertembak. Kami tolong Weslina ke rumah sakit tetapi tidak tertolong. Kemarin dia meninggal dan hari ini (Jumat (28/2/2020) kami kubur dan Yosman di rawat di Timika,” kata warga itu.

Selain itu, dua dari lima pemuda yang hendak memeriksa warga masyarakat yang mengenai peluruh menggunakan mobil ambulans disiksa aparat.

“Tiga mereka kasih pulang dan dua di tahan lalu disiksa tidak bentuk. Mereka tahan dua pemuda itu karena dituduh sebagai anggota TPNPB,” ungkapnya menjelaskan.

Katanya, setelah kejadian ini situasi di Keneyam belum pulih toal. Banyak warga yang melarikan diri ke dari rumah belum kembali karena rumah karena trauma.

Sementara, Pemne Kogoya, Komandan Operasi TPNPB Wilayah Nduga mengakui bahwa pihaknya telah melakukan penembakan terhadap pos TNI di Keneyam.

“Itu benar kami yang lakukan. Kami murni masuk dan serang pos jam 9 pagi dan kontak senjata sampai sore,” kata Pemne Kogoya.
Pemne mengklaim pihaknya (TPNPB) telah menembak 2 anggota TNI dan 1 anggota Brimob.

“Kami anggota TPNPB tidak ada yang kena tembak. Ini karena mereka emosi maka tembak sembarang lalu mengenai masyarakat,” kata Pemne.

Ia mengakui bahwa apa yang dilakukan pihaknya bukan bentuk permintaan makan kepada pemerintah Indonesia, tetapi bentuk membela hak kedaulatan bangsa Papua Barat.

“Kami masih perang. Besok lagi. Kami perang dengan TNI dan Polri, bukan masyarakat. Jadi kami tetap akan lanjut,” tukasnya.

Selain itu, dalam aksi baku tembak tersebut, seorang anggota Brimob tertembak dan pada hari yang sama telah dilarikan ke Timika.

Anggota Brimob yang tertembak tersebut diketahui bernama Brigadir Junaidi dari Satuan Pelopor Brimob Kelapa Dua Jakarta yang tergabung dalam Satgas Elang. Setelah dievakuasi ke Timika pada Kamis (27/2/2020) pagi, pada siang harinya diberangkatkan ke Jakarta untuk menjalani perawatan.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp dan telepon ke Damdim 1715/Yahukimo, yang membawahi Wilayah Kabupaten Nduga, hingga berita ini di siarkan belum direspon.

Untuk diketahui, lima warga sipil yang menjadi korban tertembak dalam baku tembak tersebut pada 26 Februari adalah Wislina Tabuni (25), Kriantus Ubruangge (20), Yosman Wasiangge (20), Inikianus Wumangge (35) dan Orumus Ubruangge. (Suarapapua)

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar