Tak Berprestasi, Mar`uf Amin Dinilai Masih Kaget Jadi Wapres

Rabu, 29/01/2020 19:00 WIB
Wakil Presiden Mar`uf Amin. (pinterpolitik)

Wakil Presiden Mar`uf Amin. (pinterpolitik)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Mar`uf Amin sudah masuk 100 hari. Sejumlah prestasi pun sudah ditorehkan, meskipun lebih banyak janjinya yang belum dipenuhi. Namun, peran wakil Presiden Mar`uf Amin belum juga terlihat. Dia dinilai masih kaget menjadi Wapres.

"100 hari Jokowi-Maruf masih banyak memunculkan permasalahan dari pada prestasi," ujar Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis uchok Sky khadafi seperti dikutip dari Rmol.id.

Dia mencatat beberapa permasalahan di awal-awal pemerintahan Jokowi-Maruf. Pertama, dugaan korupsi di Jiwasraya dan ASABRI. Kedua, iuran BPJS Kesehatan untuk rakyat miskin naik. Ketiga, Jokowi ingin membangun origarki baru, anak dan mantu ingin jadi kepala daerah. Keempat, kasus Harun Masiku. Kelima, Natuna mau direbut China. Keenam, banyak menteri yang kerap membuat blunder.

"Perestasi yang didambakan dan membanggakan malah tertutup dengan permasalahan Jokowi sendiri," terang Uchok.

Khusus Maruf Amin, Uchok melihat belum terlihat kinerja dari ketua umum MUI tersebut. "Maruf Amin mungkin masih terkaget-gaet, kok bisa jadi Wapres. Sehingga masih happy-happy. Lupa kerja," katanya.

Jelas Uchok, kalau Jokowi tidak bisa kerja, harusnya Maruf yang tampil di depan. Jangan sampai Jokowi-Maruf memberikan beban kerja kepada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan.

"Ayo dong kerja, jangan asik happy-happy. Buktikan (program) ekonomi kerakyataan dan ekonomi keuamatan yang digaung-gaungkan di awal," tuturnya.

Uchok menambahkan, kalau Maruf tidak bisa mengungguli Jokowi dalam hal bekerja, setidaknya dia bisa seperti pendahulunya M. Jusuf Kalla, yang dikenal gesit dan jago dalam menangani konflik, dan konsen pada perkembangan ekonomi. "Jangan kalah dari Jusuf Kalla dan Luhut," tandasnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar