Anak Jokowi Bantah Minta Restu Megawati Lewat Orang Dalam

Selasa, 21/01/2020 20:30 WIB
Jokowi dan Gibran (joglosemarnews.com)

Jokowi dan Gibran (joglosemarnews.com)

Solo, law-justice.co - Anak sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka membantah dirinya meminta restu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melalui `pintu belakang` atau orang dalam. Dia mengaku sudah mengikuti segala mekanisme yang sudah ditetapkan partai.

Gibran diketahui maju menjadi Bakal calon Wali Kota Surakarta pada Pilwakot Surakarta/Solo 2020.

"Saya kan sudah melalui mekanisme partai. Proses pendaftaran syaratnya sudah lengkap, waktu mendaftar juga di depan media, kan sangat terbuka sekali. Fit and proper test ada media juga. Yang dipermasalahkan apa?" kata Gibran saat ditemui di Banyuagung, Banjarsari, Solo, Selasa (21/1/2020) seeprti dikutip dari detikcom.

Nama Gibran dikaitkan dengan pidato Megawati beberapa waktu lalu. Megawati saat itu menyindir adanya bakal calon kepala daerah yang meminta rekomendasi lewat `pintu belakang`.

Terkait pertemuannya dengan Megawati pada Oktober 2019 lalu, Gibran menyebut memang dirinya yang meminta waktu. Namun dia menegaskan tak berbicara masalah rekomendasi.

"Itu memang saya minta waktu, tapi tidak membahas rekomendasi. Cuma makan siang," ujar Gibran.

"Saya juga tanya peraturan partainya itu seperti apa to. Kan dari DPC sudah ditutup, apakah ada kesempatan lewat DPD atau DPP. Itu kan saya belum mendaftar, masa sudah minta rekomendasi, kan saru (tidak elok)," ujar dia menambahkan

Gibran mengatakan masalah tersebut sudah disampaikan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP sekaligus Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto. Orang yang dimaksud meminta rekomendasi lewat `pintu belakang` adalah peserta rakernas.

"Itu kan orang yang ikut rakernas. Saya kan tidak ikut," katanya.

Diberitakan sebelumnya, pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes menilai meski Megawati tidak terang-terangan menyebut nama dalam pidato itu, namun Arya menilai pernyataan itu kemungkinan besar juga ditujukan kepada Gibran. Meskipun sejumlah kader PDIP juga telah menepis itu.

"Apakah dia menyindir Gibran atau tidak, saya tidak tahu ya tapi kalau kita dengar dan baca pernyataan itu meskipun karena segala macam, segala macam, tapi ya dugaan saya mungkin sepertinya (menyindir Gibran Rakabuming), mungkin ada usaha juga secara tidak langsung mungkin menyindir," ujar Arya saat dihubungi, Senin (20/1).

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar