Indonesia Masters 2020

Pantang Menyerah, Greysia/Apriyani Akhirnya Jadi Juara

Minggu, 19/01/2020 17:55 WIB
Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Foto: PBSI)

Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Foto: PBSI)

law-justice.co - Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu harus berjuang habis-habisan untuk menundukkan pasangan Denmark Maiken Fruergaard/Sara Thygesen. Mereka nyaris kalah di game penentuan, tapi pantang menyerah sehingga mampu memastikan gelar juara Indonesia Masters 2020.

Pertarungan yang sangat sengit di sektor ganda putri. Unggulan ke-8 dari Indonesia harus berhadapan dengan pasangan Denmark non unggulan, Maiken/Sara. Pertarungan tidak bisa diselesaikan dua game karena kedua pasangan sama-sama tampil ngotot.

Pada game pertama, Greysia/Apriyani sudah tertinggal 3 angka di awal-awal pertandingan. Sampai interval game, pasangan Denmark mampu unggul 11-5 atas Greysia/Apriyani.

Maiken/Sara terus memimpin, tapi perolehan poin mereka terhenti di angka 16. Greysia/Apriyani berhasil menyamakan kedudukan 16-16, dan 17-17. Tapi Maiken/Sara mampu mengembalikan keunggulan 19-17, dan menutup game pertama dengan skor akhir 21-18.

Situasi berbalik pada game kedua. Kedua pasangan saling kejar-kejaran angka sampai poin kelima. Namun Greysia/Apriyani mampu menutup interval game dengan keunggulan 11-8.

Keunggulan pasangan Indonesia terus terjaga pada poin 14-9. Bahkan saat terjadi reli panjang, 55 pukulan, Greysia/Apriyani mampu menambah poin. Maiken/Sara hanya mampu menambah 2 poin tambahan, sebelum Greysia/Apriyani meraih poin ke-21 mereka. Pasangan Indonesia unggul 21-11.  

Pertarungan sesungguhnya tersaji pada game ketiga. Melanjutkan tren positif, Greysia/Apriyani mampu unggul 4-1 pada awal-awal pertandingan. Pasangan peringkat 8 dunia itu mampu terus memimpin sampai interval, dengan poin 11-9.

Kegigihan pasangan Denmark tampak setelah interval. Mereka tidak mau tunduk begitu saja di bawah tekanan suporter tim Indonesia yang memenuhi stadion istora Senayan Gelora Bung Karno.

Maiken/Sara mengubah gaya bermain mereka setelah interval. Lebih agresif melancarkan serangan ke arah Apriyani Rahayu. Reli terpanjang di pertandingan itu tersaji dengan 95 pukulan, sampai akhirnya Maike/Sara mampu menyamakan kedudukan menjadi 13-13.

Greysia/Apriyani sempat unggul 18-15, tapi mental baja milik pasangan Denmark mampu menyamakan kedudukan. Bahkan berbalik unggul match poin 20-19.

Tidak mau malu di hadapan pendukungnya sendiri, Greysia/Apriyani pantang menyerah. Mereka dua kali menyamakan kedudukan, 20-20 dan 21-21. Sampai akhirnya mampu meraih match poin pertama, 22-21, Greysia/Apriyani tidak mau lagi berlama-lama mengunci gelar. Smash keras Greysia Polii menutup laga sengit itu menjadi 23-21.

"Kami hanya memikirkan performance kami. Pelatih bilang performa kami yang harus ditingkatkan, bukan hasil. Kalau berkaca tahun lalu, naik-drop, naik-jatuh lagi, bagaimana caranya udah di level ini, harus diteruskan," kata Greysia sebelum laga final.

Walau kalah, performa yang bagus ditunjukkan Maiken/Sara, yang saat ini menduduki peringkat 30 dunia. Mereka terus berjuang sampai akhirnya mampu mencapai partai puncak.

“Sulit untuk menemukan kata-kata sekarang, kami sangat bangga dengan diri kami sendiri. Kami terus melakukannya, itu cukup sulit,” kata Sara merespon keberhasilan mereka melaju ke final.

(Januardi Husin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar