BUMN Bikin Universitas, Erick Thohir: Ngapain BUMN Punya Sekolah?

Sabtu, 14/12/2019 19:45 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir. (JPNN)

Menteri BUMN, Erick Thohir. (JPNN)

law-justice.co - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, peran perusahaan negara harus semakin ditingkatkan pada sektor pendidikan. Khususnya melalui dana corporate socail responsibility (CSR) yang ada dari ratusan perusahaan BUMN.

Menurutnya, salah satu hal yang bisa dilakukan BUMN dalam mendorong pendidikan adalah kerjasama dengan universitas yang ada di Indonesia. Bukannya malah membuat lembaga pendidikan formal baru.

Dia menyinggung ada beberapa BUMN yang membangun lembaga pendidikan sendiri, salah satunya pada PT Pertamina (Persero). Perusahaan energi miliki negara ini memiliki Universitas Pertamina di Simprung, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

"Misalnya, ngapain BUMN punya sekolah? Lebih baik sinergi dengan universitas yang ada. Apakah (misalnya) Pertamina dengan fakultas di Institut Teknologi Bandung (ITB). Supaya bisa upgrade dosen dan fasilitasnya juga, jadi universitasnya bisa world player," ujar Erick dalam acara Milenial Fest 2019 yang berlangsung di Balai Sarbini, Jakarta seperti dilansir dari Okezone, Sabtu (14/12/2019).

Dengan demikian, diharapkan BUMN bisa mendukung ekosistem pendidikan yang ada di Indonesia, ketimbang saling bersaing di pendidikan formal. Disamping itu, Erick juga mmeinta untuk BUMN bisa meningkatkan porsi penggunaan dana CSR ke sektor pendidikan.

Menurutnya, alokasi dana CSR BUMN di sektor pendidikan hanya 22% tiap tahunnya. Erick ingin alokasi ini meningkat menjadi 30% dalam lima tahun mendatang.

Dia bilang, alokasi ke sektor pendidikan harus ditingkatkan lantaran erat kaitannya dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin kemampuan sumber daya manusia dalam negeri bisa bersaing di global.

"Ini supaya generasi muda Indonesaa punya kemampuan yang lebih baik. karena kan sekarang mayoritas penduduk Indonesia lulusan tingkat pendidikan SMP dan SMA," ungkapnya

(Hidayat G\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar