Tetangga: Ari Askhara Pilih Tidur di Hotel Daripada di Rumah

Minggu, 08/12/2019 16:30 WIB
Kondisi rumah dirut Garuda di kawasan Banjar Padang Bali, Dalung, Kuta Utara, Badung. (Foto: Tribun Bali/Firizki Irwan)

Kondisi rumah dirut Garuda di kawasan Banjar Padang Bali, Dalung, Kuta Utara, Badung. (Foto: Tribun Bali/Firizki Irwan)

Badung, law-justice.co - Nama eks Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara tengah menjadi pembicaraan tak terkecuali di kalangan tetangga rumahnya di Banjar Dinas Padang Bali, Dalung, Kuta Utara, Badung.

Dilansir dari Tribun-Bali.com, Minggu (8/12/2019) para tetangga mengenal sosok Dirut Garuda ini sangat jarang lama ketika pulang kampung di Banjar Dinas Padang Bali, Dalung, Kuta Utara, Badung.

Menurut penuturan para tetangga, Dirut Garuda Ari Askhara ini sangat jarang pulang ke rumah.

"Dia memang asli sini, dari dulu memang tinggal di sini, cuma jarang ke sini. Pas upacara besar saja dia kesini," ujar tetangga Ari yang berinisial BG.

Lebih lanjut dikatakan tetangganya yang tinggal di Banjar Padang Bali, Ari Askhara memang keturunan dari keluarga yang telah lama tinggal di wilayah tersebut.

Terhitung dari sesepuh terdahulunya atau buyut, kakek dan bapaknya.

Bahkan Ari Askhara disebut memiliki harta yang berlimpah dan dikatakan merupakan salah satu orang terkaya di wilayah Dalung, Kuta Utara.

"Sudah lama tinggal di sini, dari kakek dan bapaknya turun temurun dah. Dia salah satu keluarga terkaya di sini, bisa dibilang memang dia paling kaya di sini. Cuma saya gak nyangka aja dia seperti itu (terjerat kasus)," lanjutnya.

"Di sini dia punya banyak tanah, pokoknya ada tanah di sini yang kosong itu dah punya dia. Sampai-sampai orang mau ngontrak gak boleh," kata dia sambil menunjuk area kosong.

Tetangga lainnya mengatakan, si Dirut Garuda ini jarang sekali pulang ke rumah yang berada persis di depan pintu masuk atau sebrang jalan pintu masuk sebuah PAUD.

"Iya memang dia punya rumah itu, cuma dia jarang pulang. Penduduk asli sini dia, cuman lahir di Jakarta. Sekolah juga dia di Jakarta, dan kuliah katanya di luar negeri," ujar tetangga Ari yang lainnya saat ditemui di rumahnya.

Kata dia Ari Askhara hanya datang dan tak lama pergi lagi.

"Dia sebentar aja kalau kesini, pagi datang, siang atau sore sudah balik. Gak nginep di rumah dia, tidur di hotel. Ia cuma datang pas acara besar aja," lanjut si tetangga yang enggan menyebutkan namanya.

Dari penulusuran Tribun Bali, di rumah Ari Askhara hanya terlihat mobil, foto lukisan Ari Askhara dan pagar coklat yang tertutup rapat.

Sedangkan tetangga korban katakan di rumah tersebut hanya ada pembantunya saja.

Karena itu tidak banyak aktivitas di rumah dengan warna coklat tersebut.

"Orang-orang sini juga baru tahu masalah dia, baru tau pas ramai-ramai diberitakan di Tv. Sekarang ya cuman ada pembantunya saja, tapi jarang keliatan karena ditutup rapat. Pembantunya dari luar sini," tutupnya.

(Arif Muhammad Ryan\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar