Ulil: Pilpres oleh MPR Dampaknya Korupsi Menggunung kaya Era Orba

Senin, 02/12/2019 09:55 WIB
Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla. (rumahkitab)

Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla. (rumahkitab)

Jakarta, law-justice.co - Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla buka suara soal wacana presiden dipilih oleh MPR. Ulil membandingkan dengan sistem tersebut pada era orde baru.

Melalui akun Twitter miliknya @ulil seperti melansir suara.com, ia mengakui bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) memang menelan biaya yang sangat tinggi dibandingkan dengan Pilpres lewat MPR.

Namun, ia meminta untuk tidak melihat dari kacamata biaya Pilpres.

"Kalau dilihat biayanya, pilpres langsung memang mahal dibanding pilpres lewat MPR. Tapi jangan lihat biaya pemilu-nya," cuit Ulil, Sabtu (30/11/2019).

Sebelumnya, NU mengumumkan mendukung pemilihan presiden oleh MPR dengan alasan NU untuk menekan biaya Pilpres yang dikeluarkan. Atas sikap tersebut Ulil mengaku kecewa dan sedih.

Selain biaya Pilpres, ada pula biaya politik yang harus dipikirkan secara matang. Proses pemilihan presiden sama seperti sistem yang diterapkan pada zaman orde baru.

Meski biaya Pilpres lebih murah, namun ada dampak lain yang ditimbulkan, yakni menggunungnyaa korupsi yang sangat merugikan negara.

"Harus dilihat jg biaya politik yg harus dibayar setelah presiden terpilih lewat MPR seperti zaman Orba," ungkapnya.

"Berapa besar korupsi di era Orba dulu itu?" lanjutnya.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar