Hendrajit, Pengamat politik Global Future Institute (GFI)

STM dan Kesadaran Baru Gerakan Sosial

Kamis, 26/09/2019 19:48 WIB
Istimewa

Istimewa

[INTRO]

DENGAN kemunculan siswa-siswa STM dalam aksi demonstrasi tolak RUU kontroversial kemarin, inilah bukti nyata pandangan Gustave Le Bon, dalam the Psychology of Revolution.  Bahwa apa yang dipersiapkan dan dirancang secara rasional untuk memantik pergerakan sosial, atau bahkan revolusi, pada perkembangannya justru ditentukan faktor lain. Yaitu dorongan dari sesuatu yang tidak kasat mata. Keyakinan yang bertumbuh di alam bawah sadar. 

Itulah kekuatan kemauan yang menggerakkan para siswa STM turun ke jalan. Di atas permukaan atau penglihatan kasat mata, anak anak kita ini hanya melampiaskan hasrat tawuran dengan dalih membela dan melindungi abang abangnya dalam aksi mahasiswa.

Namun di batin bawah sadarnya, merupakan panggilan nuraninya untuk merespon keadaan yang dirasakannya ada yang nggak pas. Inilah situasi revolusioner yang seringkali gagal dibaca secara tepat oleh cendekiawan dan sejarawan.

Revolusi Prancis yang semula dirancang secara rasional dan inteleltual oleh Montesque dan Roussou, akhirnya bergulir melahirkan Robespiere, Danton dan Marat. Dan akhirnya Napoleon Bonaparte.

Mengapa bisa gitu? Simpel. Begitu suasana pergolakan bangsa mulai manggung, keyakinan yang tertanam di bawah sadar kolektif bangsa, secara spontan menjadi kekuatan yang memotivasi tindakan.

Alhasil, kalaupun  ada sebuah skenario yang awalnya bermaksud menyeting situasi untuk memandulkan gerakan mahasiswa, seperti mengubah gerakan damai jadi rusuh sosial, terlihat skenarionya mulai keluar kendali.

Betapa tawuran pelajar kali ini tampil dimaknai sebagai sebuah kesadaran baru yang heroik. Karena tanpa mereka sadari, hadirnya para siswa STM itu mewakili ketidakpuasan, kekecewaan dan rasa tidak adil dari masyarakat klas menengah bawah. Yang dialamatkan terhadap para elit mapan.

Dan simbol dari elit mapan itu adalah aparat keamanan dan para anggota DPR.

Setiap orang ada masanya. Dan setiap masa ada orangnya

(Editor\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar