Tim Sar Temukan Lokasi Jatuh Pesawat Twin Otter di Papua

Senin, 23/09/2019 08:55 WIB
Ilustrasi pintu darurat pesawat. (Foto: Shutterstock)

Ilustrasi pintu darurat pesawat. (Foto: Shutterstock)

Jakarta, law-justice.co - Tim SAR akhirnya menemukan Serpihan pesawat Twin Otter yang hilang kontak saat mengangkut beras Bulog dari Timika ke Ilaga, Papua.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika Monce Brury mengatakan, lokasinya terdeteksi berada di Distrik Hoeya atau berada pada koordinat 4 derajat 7 menit 27,11 Lintang Selatan dan 137 derajat 29 menit 18,39 Bujur Timur.

Kata dia, Tiga unit helikopter pun dikerahkan untuk mengangkut para korban.

"Jarak dari lokasi tersebut ke Timika diperkirakan 44 nautikal mil pada radial 58 derajat dari Timika," kata Monce, seperti melansir Antara.

Soal kondisi tiga kru dan seorang penumpang pesawat itu, Komandan Pangkalan TNI AU Yohanes Kapiyau Timika, Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto, belum bisa memastikan kondisinya.

"Kami belum tahu, yang jelas sesuai pengamatan visual yang dilakukan melalui udara yang kami lihat hanya serpihan besar bagian pesawat saja," ujarnya.

Sebelumnya, pesawat Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC milik PT Carpediem Air hilang kontak dalam penerbangan dari Timika menuju Ilaga pada Rabu (18/9) sekitar pukul 10.56 WIT.

Pesawat yang mengangkut beras dengan kapasitas 1.700 kilogram milik Perum Bulog itu dikemudikan Kapten Pilot Dasep Ishak dengan Co-pilot Yudra Tetuko dan mekanik Ujang Suhendar serta seorang penumpang yaitu Bharada Hadi Utomo, anggota Brimob yang bertugas di Ilaga.

Sugeng melanjutkan bahwa posko utama operasi SAR di Bandara Mozes Kilangin Timika akan mengerahkan tiga unit helikopter untuk mengangkut para korban kecelakaan dari lokasi di Distrik Hoeya ke Timika pada Senin (23/9).

Tiga helikopter itu adalah helikopter milik PT Intan jenis SA 315 Bolt Lama yang akan diberangkatkan dari Ilaga, Kabupaten Puncak, serta dua helikopter Polri yang akan diberangkatkan dari Bandara Timika.

Selain itu, operasi SAR tersebut akan didukung oleh pesawat CN 235 TNI AU untuk memantau kondisi cuaca di lokasi kecelakaan .

"Mengingat lokasi kecelakaan pesawat PK-CDC berada pada elevasi 13.453 kaki atau sekitar 3.900 meter di atas permukaan laut, maka mulai pukul 05.30 WIT semua gerakan akan kita laksanakan secepat mungkin," tuturnya.

"Diasumsikan semua gerakan ini akan memakan waktu tidak lebih dari dua jam mengingat pertumbuhan awan di daerah tersebut sangat cepat," jelas Sugeng.

Helikopter SA 315 Bolt Lama akan berangkat dari Bandara Ilaga dengan membawa empat personel Basarnas Timika. Waktu tempuh perjalanan helikopter tersebut menuju lokasi diperkirakan sekitar 15 menit dengan dua kali penerbangan.

Selanjutnya, helikopter tersebut akan menunggu di Kampung Mamontoga, kampung terdekat dari lokasi kecelakaan.

Adapun, kata Sugeng, empat personel Basarnas Timika akan mengumpulkan barang-barang, serpihan maupun para korban untuk diangkut ke Kampung Mamontoga.

Penerbangan helikopter dari lokasi kecelakaan pesawat ke Kampung Mamontoga hanya sekitar lima menit.

Setelah semua terkumpul di Mamontoga, Sugeng menyebut personel SAR Brimob Mabes Polri dengan menggunakan dua unit helikopter Polri akan mengangkut barang-barang, serpihan dan para korban menuju ke Bandara Timika.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar