Lewati Minions, Hendra/Ahsan Tak Jemawa Tembus 2 Dunia

Kamis, 01/08/2019 16:16 WIB
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Merahputih.com)

Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Merahputih.com)

Jakarta, law-justice.co - Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, ganda putra senior bulu tangkis Indonesia kian dekat dengan peringkat kedua Badminton Wolrd Federation (BWF).

Hendra mensyukuri hasil tersebut, namun tak jemawa untuk melewati Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

Hendra/Ahsan naik dua trap pekan depan. Saat ini, mereka menempati urutan keempat BWF. Kesuksesan itu setelah hasil sip dalam dua pekan terakhir di Indonesia Open dan Japan Open 2019. Mereka menjadi finalis dalam duel rekan sepelatnas melawan Kevin/Marcus.

Mereka semakin mengukuhkan diri di urutan kedua setelah ditambah poin 2.220 dari hasil babak pertama Thailand Open 2019.

Yang pasti senang bisa kembali lagi ke ranking dua dunia, Cuma sekarang memang tidak mudah mempertahankannya. Maunya sih tetap di posisi itu sampai nanti Olimpiade, jika bisa masuk," kata Hendra melansir dari DetikSport.com, Kamis (1/8/2019).

Menempati peringkat top dua dunia sejatinya hal yang pernah dialami Hendra/Ahsan. Malah pada 2013, The Daddies, julukan fans bulutangkis kepada Hendra/Ahsan, digdaya di peringkat satu dunia. Kemudian pada September 2014, posisi Hendra/Ahsan menurun menjadi peringkat kedua dunia namun kukuh di top 10 dunia.

Saat ini, pesaing terberat mereka Kevin/Marcus, yang berada di nomor satu dunia sejak September 2017. Selain konsistensi, Kevin/Marcus dinilai lebih unggul tenaga karena faktor usia.

Mengomentari soal melewati juniornya tersebut, Hendra realistis. Dia menyadari faktor fisik menjadi tantangannya menghadapi pemain cepat seperti Kevin/Marcus.

"Hahaha realistis saja saya. Melewati mereka susah sekarang ini, tapi maksimal terus saja. Itu yang penting," ujar dia.

Meski demikian, juara All England 2019 itu, optimistis bersama Ahsan dirinya bisa lolos Olimpiade 2020. Apalagi menilik hasil di Japan Open, ganda putra Indonesia mendominasi dan menciptakan all Indonesian final.

"Cuma ya tetap harus waspada di Olimpiade. Sebab, di multievent itu apapun bisa terjadi," kata Hendra.

(Regi Yanuar Widhia Dinnata\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar