Putri Gus Dur Ingatkan Petinggi NU Agar Tidak Minta-minta Jabatan

Kamis, 11/07/2019 12:30 WIB
Yenny Wahid (Liputan Islam)

Yenny Wahid (Liputan Islam)

Jakarta, law-justice.co - Zannuba Ariffah Chafsoh atau lebih dikenal dengan panggilan Yenny Wahid menanggapi isu yang berkembang saat ini terkait partai politik yang didirikan oleh sang ayah Abdurrahman Wahid (Gus Dur) PKB dan organisasi islam terbesar di Indonesia NU. Dia menilai bahwa penting bagi kader NU (biasanya terafiliasi dengan PKB) untuk mendapatkan kursi kabinet, akan tetapi para kader dan petinggi tersebut harus berhati-hati bersikap, jangan sampai seolah-olah menuntut jabatan itu.

Dia menyebutkan dari sejumlah lembaga survei hampir 50% lebih umat Islam berafiliasi dengan NU. Sehingga, ketika kader NU nantinya ditunjuk masuk dalam jajaran kabinet dianggap sudah representasi dari sebagian besar umat atau warga negara Indonesia.

"Tapi saya juga mengimbau pada petinggi-petinggi NU untuk tidak terjebak pada retorika seolah-seolah dipahami kita (NU) menuntut kursi kabinet dan sebagainya," ujar Yenny di Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Menurut Yenny, peran yang harus dijalankan NU adalah bersinergis dengan pemerintah serta memberikan masukan-masukan yang konstruktif.

"Ketika ada kritik pun kritik yang membangun. Artinya siapapun pemerintahnya, NU harus mampu bekerja sama dan mampu menjaga jarak yang sehat. Jadi, NU sesuai khitah, NU tidak boleh berpolitik praktis," ujarnya seperti dikutip dari Sindonews.com.

Dengan kata lain, Yenny mengimbau kepada petinggi NU untuk menghindari asumsi bahwa NU seolah-olah menuntut kursi kabinet atau ada kursi yang dialokasikan untuk NU.

"Jadi tidak demikian. Bahwa kita berharap aspirasi warga NU didengar oleh pemerintah, ya pasti. Tetapi tidak kemudian dengan cara bagi-bagi kursi, seolah-olah menuntut kursi, tidak seperti itu," tandasnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar