Fahri Hamzah Sepakat dengan Prabowo Soal Lembaga Survei Berbohong

Jakarta, law-justice.co - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah sependapat dengan Capres Prabowo Subianto soal lembaga survei banyak melakukan kebohongan. Fahri menilai, hasil riset lembaga survei memang banyak yang tidak tepat dengan hasil hitung resmi KPU.

Pada kampanye terbuka hari pertama di Makassar, Prabowo mengkritisi sejumlah lembaga survei. Menurutnya, lembaga survei banyak melakukan kebohongan atas hasil survei mereka.

"Faktanya memang banyak lembaga survei yang salah. Fakta kedua, menurut saya, kita harus mereformasi lembaga survei ke depan," ujar Fahri di kompleks Senayan, Jakarta, Senin (25/3).

Fahri menambahkan, salah satu persoalan yang banyak terjadi di lembaga survei yaitu tentang keterbukaan. Misalnya, soal siapa yang menjadi donatur alias penyandang dana survei.

"Kalau lembaga survei itu sudah dibiayai oleh kandidat, sebaiknya dia mengumumkan bahwa dia bukan lembaga survei independen. Tetapi dia lembaga survei yang bekerja untuk kandidat," imbuh Fahri.

Lebih lanjut, Fahri menuding sejumlah lembaga survei kerap memakai data yang sama, dan hanya pengolahannya yang berbeda. Hal itu pula yang membuat hasil temuan sejumlah lembaga mirip.

Oleh sebab itu, menurut Fahri, perlu ada regulasi yang jelas untuk mengatur kinerja lembaga survei. Supaya hasilnya tidak membangun opini publik yang menyesatkan.

"Saya pernah meneliti juga, lembaga survei itu kadang-kadang dia punya asosiasi penyurvei di bawah itu. Datanya itu dipakai oleh semua, tinggal olah-olah doang. Makanya kemudian (hasilnya) perbedaannya sedikit," ujar Fahri.

"Saya kira kita memerlukan mungkin semacam undang-undang begitu atau regulasi tentang lembaga survei supaya kerja dari lembaga survei lebih bertanggung jawab, tidak partisan," pungkasnya.