Konsumsi Minuman Alkohol di Indonesia Paling Rendah di Asia Tenggara

Jum'at, 16/02/2018 19:30 WIB
Ilustrasi (Foto: Ist)

Ilustrasi (Foto: Ist)

law-justice.co - Indonesia adalah negara pengonsumsi minuman beralkohol terendah di kawasan Asia Tenggara. Dalam sebuah laporan Bank Dunia yang dirilis pada 2015 tercatat hanya masyarakat negeri ini hanya mengonsumsi 0,6 liter  alkohol per tahunnya.

Dengan populasi  penduduk berperingkat empat di dunia, jumlah itu tebilang kecil. Di negeri jiran, seperti Malaysia dan Brunei Darusallam yang tegolong negara agama sehingga mengharamkan alkohol, namun memiliki jumlah penduduk yang lebih sedikit, konsumsi alkoholnya mencapai 1,7 dan 0,8 liter dalam setahun.

Hal ini disebabkan karena penduduk Indonesia tidak memiliki tradisi kuat  untuk mengonsumsi minuman beralkohol. "Minum alkohol bukan merupakan bagian kebudayaan kami, bahkan di kalangan orang-orang non-Muslim tidak ada  kebiasaan rutin untuk mengoknsumsi bir atau anggur, tutur seorang penduduk asal Jakarta.

Menurut Manajer Komunikasi Multi Bintang, Agnes Agastia, rendahya konsumsi akohol disebabkan karena masyarakat Indonesi kerap salah kaprah dalam mempresepsikan bir. "Minuman semacam ini kerap disamakan dengan whisky, vodka, atau brandy yang memiliki kandungan alkohol, tutur Agnes. Padahal, kandungan alkohol dalam bir kurang dari 5 % sehingga tidak memabukkan.

Penjualan berbagai varian minuman beralkhol yang dilakukan di tempat yang terbatas juga memengaruhi tingkat konsumsi alkohol. Pasalnya, sejak 2015 terbit sebuah larangsn untuk menjual minuman semacam ini di pasar swalayan kecil. Sampai sekarang, minuman beralkohol hanya dapat ditemukan di toko serba ada besar atau yang berlokasi di pusat perbelanjaan, dan hanya dijual kepada konsumen yang berusia 17 tahun ke atas.

Walaupun begitu, prospek pasar minuman beralkohol di Indonedia masih terbilang cerah. Salah satu segmen yang dibidik adalah warga negara asing, termasuk wisatawan manca negara. (wisman).

Sebagai catatan, jumlah wisman yang datang ke Indonesia dalam beberapa tahun trennya meningkat. Pada 2017, dalam laporan resmi disebutkan terdapat 15  juta turis asing yang berwisata ke negeri ini. Jumlah itu diprediksi meningkat hingga 17 juta jiwa pada tahun ini.

 

(Teguh Vicky Andrew\Reko Alum)

Share:
Tags:




Berita Terkait

Komentar