Rekomendasi Saham Raih Cuan Pekan Ini: Ada Sektor Kesehatan-Perbankan

Senin, 27/05/2024 07:42 WIB
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta - (ANTARA)

Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta - (ANTARA)

Jakarta, law-justice.co - Pada panutupan perdagangan hari Rabu 22 Mei 2024, Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di level 7.222.

Indeks saham menguat 36,34 poin atau 0,51 persen dari perdagangan sebelumnya.

Kinerja IHSG yang menguat pekan lalu itu diperkirakan tak akan berlanjut pada minggu ini. Namun, ada kemungkinan bangkit karena indikator MACD masih menunjukkan tren penguatan meski mulai melandai.

Pengamat Pasar Modal dari Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi melihat IHSG bakal bergerak dalam rentang level support 7.080 dan resistance 7.360.

"Terlebih kami melihat paska rilis risalah FOMC pekan lalu yang semakin menekankan higher for longer sehingga tekanan dari transaksi yang keluar akan berpotensi meningkat," ujarnya seperti melansir cnnindonesia.com.

Berdasarkan data RTI, tren aksi net sell asing masih berlanjut di pasar reguler dengan tercatat pada pekan lalu sebesar Rp254 miliar dan sebesar Rp8,23 triliun secara ytd.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ini. Sentimen dari dalam negeri adalah masih berlangsungnya pembagian dividen dari kinerja keuangan full year 2023.

"Pembagian dividen kami perkirakan masih akan menjadi penggerak di tengah sentimen ketidakpastian global yang masih tinggi seiring dengan suku bunga yang akan tertahan dalam waktu panjang," imbuhnya.

Sedangkan, sentimen dari luar negeri ada rilis data core PCE AS April 2024 yang diperkirakan tumbuh melambat sebesar 2,7 persen (yoy) dari sebelumnya sebesar 2,8 persen (yoy).

"Kami berpandangan ini akan semakin memberikan bukti kepada bank sentral dengan mulai terjaga inflasi meski masih di atas target, meski secara tren terus alami perlambatan. Ini akan direspon positif oleh pasar saham, meski belum menambah potensi pemangkasan suku bunga tahun ini," jelasnya.

Sentimen lainnya yang akan mempengaruhi IHSG adalah rilis data NBS manufaktur China Mei 2024 yang diperkirakan naik ke level 50,5 dari sebelumnya di level 50,4.

"Kami melihat dengan terjaganya ekspansi industri manufaktur di China akan memberikan dampak positif terhadap Indonesia, sehingga ini akan direspon positif oleh pasar," jelasnya.

Audi mengatakan investor pada pekan ini dapat memanfaatkan trading pendek, terlebih jika IHSG tertahan di atas level 7.150. Namun, akan menjadi konfirmasi pelemahan berlanjut jika gagal bertahan di atas support jangka panjang di level 7.080 atau MA200.

Menurut Audi, saham yang bisa dipilih pada pekan ini adalah sektor kesehatan dan perbankan. Namun, investor harus menjauhi saham yang membagikan dividen dengan bunga di atas 5 persen.

"Investor juga harus berhati-hati pada emiten yang membagikan dividen menjelang ex-date di pekan ini, terlebih yang membagikan yield >5 persen, seperti dari energi," terangnya.

Beberapa saham yang direkomendasikan Audi pada pekan ini antara lain:

- KLBF, speculative buy
Support: 1.500 resistance: 1.660
- AGRO, speculative buy
Support: 252 resistance: 298
- ACES, speculative buy
Support: 770 resistance: 850.

Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan pasar saham akan bergerak dalam rentang support 7.154 dan resistance 7.272.

William pun merekomendasikan sejumlah saham yang bisa dikoleksi pada pekan ini, yakni BBCA, UNVR, BBRI, ASII, ITMG, AALI, AKRA dan SMRA.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar