Usai Kematian Presiden Iran Raisi, Amerika Waswas Perang Dunia Ketiga

Minggu, 26/05/2024 11:11 WIB
Helikopter Presiden Iran Alami Kecelakaan di 600 KM Barat Laut Teheran. (Istimewa).

Helikopter Presiden Iran Alami Kecelakaan di 600 KM Barat Laut Teheran. (Istimewa).

Jakarta, law-justice.co - Peristiwa Kematian Presiden Iran, Ebrahim Raisi pada pekan lalu menimbulkan beragam spekulasi seperti suksesi pemimpin tertinggi hingga ancaman Perang Dunia Ketiga.

Pejabat Amerika Serikat sempat ketar-ketir tak lama setelah helikopter yang membawa Raisi dan rombongan jatuh pada pekan lalu.

Menurut laporan Politico pada Senin (20/5) ada ketakutan Iran akan menuduh AS dan Israel telah menyabotase transportasi tersebut.

"Untuk sementara waktu, bukan pertanyaan gila untuk mempertanyakan `Apakah ini cara Perang Dunia Ketiga dimulai," kata salah satu pejabat AS.

Narasi semacam itu juga ramai di media sosial X.

Tidak lama setelah kabar kematian Raisi, kata "Mossad" sebuah badan intelijen dari Israel, "Iran" dan "WWIII" sempat trending di Indonesia.

Beberapa netizen menduga jika betul Israel terlibat dalam tragedi itu maka bisa memicu Perang Dunia Ketiga.

Namun, sejauh ini tak ada informasi intelijen yang menyebut helikopter jatuh karena sabotase. Hasil investigasi awal juga menyatakan tak ada serangan dalam kecelakaan tersebut.

Helikopter yang membawa Raisi dan rombongan jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur pada 19 Mei.

Total penumpang di helikopter tercatat sembilan orang dan seluruhnya meninggal. Mereka yakni Menteri Luar Negeri Hossein Abdollahian, Gubernur Azerbaijan Timur, kepala keamanan, Imam Masjid Tabriz dan kru pesawat.

Sebelum kecelakaan helikopter itu, hubungan Iran dan Israel memanas. Konflik kedua negara ini meruncing usai pasukan Zionis melancarkan agresi ke Palestina.

Iran merupakan salah satu negara yang mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Di awal-awal agresi, Iran bahkan meminta dunia menjatuhkan sanksi ke Israel.

Militer Iran dan Israel juga sempat saling serang pada April.

Mulanya, Israel menyerang fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah dan menyebabkan belasan orang tewas. Salah satu yang meninggal merupakan komandan pasukan khusus Iran.

Nyaris dua pekan setelahnya, Iran menyerang secara langsung ke Israel menggunakan rudal dan drone.

Hubungan Iran dan AS juga tegang terutama kita menyinggung pembahasan negosiasi nuklir.

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar