Suhu April di Indonesia Catatkan Rekor Terpanas dalam 4 Dekade

Kamis, 09/05/2024 23:59 WIB
Sebagian warga Indonesia akan merasakan suhu panas selama satu pekan (solopos.com)

Sebagian warga Indonesia akan merasakan suhu panas selama satu pekan (solopos.com)

Jakarta, law-justice.co - Indonesia mencatatkan rekor April terpanas dalam empat dekade terakhir, dengan suhu panas rata-rata mencapai 27,74 derajat Celsius.

Gelombang panas atau heatwave tengah melanda sejumlah negara di Asia, mulai dari Thailand, India, hingga Vietnam. Gelombang panas ini menyebabkan sejumlah sekolah ditutup dan bahkan kematian karena sakit yang disebabkan udara panas.

Meski Indonesia tak dilanda heatwave, suhu di sejumlah wilayah terpantau cukup tinggi hingga mencatatkan rekor pada April lalu.

"Suhu udara rata-rata pada bulan April 2024 adalah yang tertinggi dibandingkan dengan bulan April dari tahun 1981-2023," kata Achmad Fachri Radjab, kepala pusat informasi perubahan iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dikutip dari Channel News Asia.

Deputi bidang klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan juga mengonfirmasi temuan tersebut.

Indonesia mencatat suhu udara rata-rata pada April sebesar 27,74 derajat Celcius. Menurut data BMKG, angka tersebut merupakan yang tertinggi untuk bulan April sejak 1981 dan mengalahkan suhu rata-rata tertinggi April terakhir yang tercatat di tahun 2016 yang mengalami kenaikan sebesar 0,1 derajat Celcius.

Hal ini juga menunjukkan peningkatan hampir 1 derajat Celcius dibandingkan dengan suhu rata-rata bulan tersebut sebesar 26,85 derajat Celcius untuk periode 1991 hingga 2020.

"Tahun ini, suhu udara lebih tinggi 0,89 derajat Celcius dari rata-rata (untuk periode tersebut)," jelas Radjab.

"Jika berbicara tentang penyebabnya, ada banyak faktor, tidak hanya faktor iklim tetapi juga faktor lingkungan yang pasti berpengaruh," tambahnya.

Lebih lanjut, penelitian ilmiah yang ekstensif telah menemukan bahwa perubahan iklim menyebabkan gelombang panas menjadi lebih lama, lebih sering dan lebih intens.

Menurut pemantau iklim Uni Eropa, sejak Juni tahun lalu, setiap bulan merupakan periode terpanas yang pernah tercatat secara global.

Penduduk Asia Selatan dan Asia Tenggara dari Myanmar hingga Filipina menjadi korban suhu udara yang sangat panas pada bulan lalu.

Lebih dari 100 rekor suhu jatuh di seluruh Vietnam pada April. Sementara itu, Bangladesh dan Myanmar juga mengalami rekor panas pada bulan tersebut.

Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, mengatakan meski suhu di beberapa wilayah Indonesia cukup tinggi dan panas, namun hal tersebut tidak terkait dengan fenomena gelombang panas yang melanda sejumlah negara Asia.

Menurut Guswanto udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan merupakan "fenomena yang bersiklus terjadi setiap tahun sebagai akibat dari adanya gerak semu Matahari dan kondisi cuaca cerah pada siang hari."

Saat dikonfirmasibeberapa waktu lalu, Guswanto juga mengungkap kalau kenaikan suhu di Indonesia merupakan fenomena cuaca panas terik bukan gelombang panas. Ia mengatakan Indonesia tidak memenuhi syarat untuk mengalami gelombang panas.

"Itu kemungkinannya kecil [gelombang panas] di Indonesia, karena tidak memenuhi syarat," kata Guswanto dilansir dari CNN Indonesia, Kamis (2/5).***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar