Kritik Pembangunan Era Jokowi, Cak Imin: 10 Tahun Peberdayaan Kurang

Minggu, 05/05/2024 09:03 WIB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar selesai diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pria yang akrab disapa Cak Imin itu diperiksa sejak pukul 10.00 WIB hingga 15.00 WIB atau 5 jam lamanya. Wakil Ketua DPR RI itu berharap kedatangannya ke kantor KPK untuk memberikan keterangan sebagai saksi bisa membuat KPK secepatnya menuntaskan perkara tersebut. Robinsar Nainggolan

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar selesai diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pria yang akrab disapa Cak Imin itu diperiksa sejak pukul 10.00 WIB hingga 15.00 WIB atau 5 jam lamanya. Wakil Ketua DPR RI itu berharap kedatangannya ke kantor KPK untuk memberikan keterangan sebagai saksi bisa membuat KPK secepatnya menuntaskan perkara tersebut. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin) buka suara menyinggung pembangunan Indonesia 10 tahun terakhir, yang menurutnya tidak berorientasi pada pemberdayaan.

Dia menyampaikan hal itu di acara pembekalan bakal calon kepala daerah (bacakada) yang akan diusung PKB di Pilkada Jawa Timur 2024, di Hotel Vasa Surabaya, Sabtu (4/5).

"Akhir-akhir ini ada kritik orientasi pembangunan pemberdayaan menurun 10 tahun terakhir, lebih fokus pada infrastruktur sehingga pemberdayaannya berkurang," kata Cak Imin saat pidato.

Hal itu, kata Cak Imin, membuat tidak tumbuhnya jumlah enterpreneur-enterpreneur tangguh serta tokoh nonpemerintah yang unggul dalam 15 tahun terakhir ini.

"Malah ada isu sejak reformasi 1998 sampai hari ini hampir dipastikan terjadi pengurangan jumlah pelaku usaha terutama tertutupnya peluang bagi akses-akses yang sebetulnya bisa dibuka oleh pemerintah maupun negara," ucapnya.

Mantan calon wakil presiden ini menyebut, hal itulah yang menjadi kekhawatiran dirinya bersamaPKB.

Dia pun ingin proses penjaringan bakal calon kepala daerah yang sedang dilakukan partainya ini turut memberi ruang pada upaya pencarian solusi terhadap permasalahan itu.

"Inilah yang kemudian mengkhawatirkan kita semua, agar proses kepemimpinan yang terjadi ini betul-betul memberi ruang yang seluas-luasnya bagi lahirnya para pelaku bisnis di berbagai tempat," ucapnya.

PKB kata Cak Imin berharap agar para bakal calon kepala daerah, baik yang diusung PKB sendiri maupun yang dicalonkan bersama partai-partai lainnya, benar-benar memikirkan hal itu.

"Karena kita ingin dari kepemimpinan daerah itulah kita ingin memperbanyak dan memperkaya model-model kepemimpinan yang diharapkan sesuai dengan tantangan zaman. Terbuka luasanya investasi, terbuka luasnya lapangan kerja, terbuka luasnya pelaku bisnis yang produktif di masa-masa yang akan datang," pungkasnya.

Diacara pembekalan bakal calon kepala daerah ini dihadiri oleh internal PKB, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Lumajang Thoriqul Haq serta sejumlah tokoh lainnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar