Said Iqbal Blak-blakan Bongkar Upah Buruh, Sebut Parpol Penguasa

Rabu, 01/05/2024 16:08 WIB
Buruh dari sejumlah serikat pekerja berunjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional di Bunderan Hotel Indonesi, Jakarta, Rabu (1/5/2024).Dalam aksinya, mereka menuntut penghapusan otonomi ketenagakerjaan, mewujudkan rasa aman dan kebebasan berserikat serta penerapan upah minimum yang layak. Robinsar Nainggolan

Buruh dari sejumlah serikat pekerja berunjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional di Bunderan Hotel Indonesi, Jakarta, Rabu (1/5/2024).Dalam aksinya, mereka menuntut penghapusan otonomi ketenagakerjaan, mewujudkan rasa aman dan kebebasan berserikat serta penerapan upah minimum yang layak. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co -  Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan kaum buruh telah menderita karena mendapat perlakuan tidak adil, terutama terkait upah dan hubungan kerja.

Dalam orasinya di May Day Fiesta di Stadion Madya Senayan, ia mengatakan kenaikan upah buruh tidak sesuai dengan inflasi.

"Inflasi 2,8%, naik updah 1,58%. Buruh nombok 1%," ujarnya dilansir dari CNBC Indonesia.

Dia juga menyoroti penentuan upah yang, menurutnya, dikendalikan oleh partai-partai politik tertentu dan para pemilik modal.

"Masa kamu biarkan partai-partai politik itu terus berkuasa? Mereka adalah para pemilik modal, mengendalikan upahmu. Itu bukan naik upah, turun upah. Nombok!" tegasnya.

Menurutnya, para buruh juga harus melawan Omnibus Law UU Cipta Kerja karena dinilai tidak melindungi kaum buruh karena masih mengakomodasi sistem outsourcing.

"Outsorching kami harap tidak jadi masif. Upah tidak di bawah inflasi. Di sisi lain kami hormati pemerintah bagi dunia ketenagakerjaan," ujarnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar