Bagai mana bijak menggunakan media sosial

Yang Paling Diharamkan Kamu Upload ke Medsos

Sabtu, 20/04/2024 00:00 WIB
idntimes.com

idntimes.com

law-justice.co -  

Hati - hati  dengan dunia maya tidak lepas dari bahaya yang bisa berbalik  meneror kamu, lho.Terlepas dari jenis media sosial yang kamu gunakan, apa yang kamu posting dan komentari bisa menjadi bumerang buat kamu! Karena apa yang kamu bagikan berarti sudah siap untuk dilihat dan menjadi konsumsi publik. Dunia maya setidaknya menjadi tempat bermain di mana kamu bisa bebas berteman dan berinteraksi dengan orang lain. Selain itu kamu juga bisa menjelajahi dunia hanya dengan mengetikkan keyword yang sesuai.

 Nah, supaya gak salah langkah ini nih hal yang gak boleh kamu unggah ke media sosial untuk konsumsi publik dan tentunya menjauhkan kamu dari bahaya!

1. Identitas diri dan dokumen pribadiillustrasi wanita memegang kartu identitas (flickr.com/UN Women)Mulai dari KTP, SIM, KK, Akta Kelahiran, sampai paspor tidak boleh sembarangan kamu upload ke media sosial. Artinya kamu membagikan identitasmu secara cuma-cuma untuk digunakan oleh orang lain. Banyak hal yang dapat merugikanmu ketika identitasmu dicuri seseorang.

Pelaku kejahatan bisa menggunakan namamu untuk melakukan aksi kejahatan, mengetahui rumah kamu ada di mana, bahkan identitasmu bisa diperjual belikan.Buat kamu yang sedang mencari pekerjaan juga harus hati-hati mengisi google form yang mengharuskan kamu menuliskan NIK, nomor KK, dan nama ibu. Masih marak, nih penipuan seperti ini!

2. Boarding passilustrasi orang traveling (pixabay.com/JoshuaWoroniecki)Pernah jadi trend pada masanya, upload boarding pass ke sosial media juga harus kamu hindari, lho. Meski terlihat simpel, boarding pass gak cuma memuat informasi nama, nomor penerbangan, dan nomor kursi saja, tapi juga terdapat barcode yang berisi data nomor telepon, e-mail, sampai nomor kartu kredit. Gak cuma dalam bentuk fisik, dalam bentuk screenshot pun juga berbahaya, karena sudah banyak website dan aplikasi untuk scan barcode. Satu hal yang penting adalah jangan dibuang sembarangan juga. Selalu sobek sampai kecil boarding pass supaya tidak disalahgunakan.

3. Foto anak kecililustrasi anak kecil (pixabay.com/1494202)Masih ingat dengan tindakan jual beli anak dengan mencuri foto anak-anak yang ada di sosial media? Bisa jadi tanpa sadar foto yang kamu upload digunakan oleh orang tak bertanggung jawab untuk keuntungan pribadi. Selain itu juga bisa menjadi bahan cyberbullying, lho. Gakjarang ada yang mem-bully anak yang gak tahu apa-apa hanya karena tingkah laku maupun penampilan fisiknya. Tapi yang paling parah adalah kamu bisa memberikan akses kepada para predator anak!

 

4. Rahasia kantor atau perusahaanilustrasi kumpulan orang di kantor (unsplash.com/Redd F)Yang suka update status saat kerja sebaiknya jangan lengah, ya, saat mengupload fotonya. Siapa tahu kamu gak sengaja spill secara terang-terangan dokumen rahasia perusahaan.Selain itu keluhan tentang pekerjaan juga harus kamu perhatikan, apalagi kalau atasan kamu bisa melihatnya. Bisa-bisa kamu kena tegur ataupun dipidana bila sudah merusak nama baik.

5. Masalah finansialilustrasi orang menghitung uang (unsplash.com/Alexander Grey)Jangan pernah sekali-sekali mengupload slip gaji, nomor kartu kredit atau debit, detail rekening bank, nama bank, tumpukan uang, saldo di rekening bank, maupun nomor CVV. Bisa-bisa kamu menjadi sasaran empuk pencurian.Gak mau, kan waktu cek saldo uangnya hilang semua?

6. Geotagilustrasi orang mengambil selfie (aulanews.uao.es)Geotag memiliki manfaat untuk mengakuratkan posisi dirimu berada, contohnya seperti saat menggunakan aplikasi ojek online atau maps. Selain itu, geotag juga diterapkan saat kamu mengambil foto maupun video. Lanjutkan membaca artikel di bawah Editor’s picks 7 Platform AI Terbaik untuk Desain Grafis, Apa Saja?3 Cara Melihat Kata Sandi Email yang Lupa, Pakai HP dan LaptopMengenal Ransomware, Kejahatan Siber yang Bisa Lumpuhkan Sistem! Meski bukan hal baru, kamu harus berhati-hati saat membagikan foto atau video yang terdapat geotag-nya. Karena terdapat informasi seperti nama tempat, titik koordinat, dan waktu ketika kamu mengambilnya. Kamu bisa menonaktifkan geotag lewat settingan sesuai dengan merk handphone yang kamu gunakan.

7. Pelanggaran privasi orang lainilustrasi orang texting (pixabay.com/StockSnap)Adanya fitur screenshot atau tangkapan layar mempermudah kita untuk mengingat atau berbagi sesuatu, semisal ketika kamu menemukan nama drama atau film yang sedang kamu cari, resep makanan, sampai chat antar teman yang lucu.Sayangnya, hasil screenshot tadi bisa merusak nama orang lain bila temanmu tidak setuju kalau percakapan yang kalian bahas diunggah ke sosial media. Tidak ada kesepakatan untuk mempublikasikan percakapan, kamu bisa dituntut pidana. Begitu juga kalau kamu mengupload foto orang lain tanpa seizinnya.Untuk menghindarinya, aplikasi seperti Telegram terdapat fitur restrict saving content untuk grup dan opsi view once di Whatsapp dan Instagram supaya foto kamu gak dipakai sembarangan.

8. Hak ciptailustrasi orang menstample kertas (istockphoto.com/Everyday better to do everything you love)Kamu gak bisa sembarangan mengupload karya orang lain ke sosial media, apa lagi kamu gak punya izin dan memberikan kredit pada kreator aslinya. Masih banyak yang belum mengerti permasalahan tentang hak cipta baik dalam bentuk gambar, musik, game, sampai tulisan. Salah-salah kamu bisa dipidana karena tindakan ilegal ini.Jadi kalau mau repost atau upload sesuatu yang bukan milik kamu, minta izin dahulu atau lihat peraturan pemilik konten untuk me-repost karya mereka.

9. Ikut tren tantanganilustrasi sekelompok orang berpesta (istockphoto.com/Kindamorphic)Memang gak masalah mengikuti tren yang ada di sosial media. Tapi perlu diingat kalau kamu harus selektif apakah tren tantangan tersebut berbahaya untuk dirimu atau malah mengganggu privasimu.Beberapa waktu lalu fitur add yours di Instagram memiliki kenikmatan tersendiri karena dapat membagikan story sesuai dengan topik yang dipilih. Sayangnya, hal ini memiliki celah untuk disalahgunakan! Mulai dari topik nama panggilan, nama ibu, sampai minta selfie dengan KTP. Waduh, bahaya banget, ya!

10. Masalah pribadiilustrasi orang melakukan blogging (pixabay.com/StockSnap)Ketika tidak memiliki orang yang bisa mendengarkan curhatan kita, sosial media menjadi wadahnya. Mulai dari permasalahan percintaan, keseharian, keluarga, sampai hal sepele menjadi topik paling umum diceritakan.Banyak thread di X paling sering booming karena meminta pertolongan netizen untuk memecahkan masalah. Ada kalanya hal ini bisa menjadi bumerang buat kamu. Mulai dari kamu di-bully, menambah besar permasalahanmu atau bisa merusak reputasimu. Orang yang kamu kenal di dunia online belum tentu dapat menyelesaikan masalahmu dan mengenalmu. Dan ingat, apa yang kamu posting merupakan jejak digital yang abadi.

11. Satu hal yang gak boleh terlewatkan! Hoax atau berita bohong paling merajalela di dunia maya. Baik untuk menjatuhkan orang, profit, menyindir, sampai menggiring opini masyarakat.Kamu yang merupakan Gen Z atau Milenial setidaknya memiliki jokes ‘Jangan sampai masuk ke grup keluarga’ kalau melihat postingan hoax. Kenyataannya generasi boomer dan Gen X memiliki literasi rendah dikarenakan kurang menguasai penggunaan teknologi dan literasi digital dalam mengakses informasi.Tapi terlepas dari masalah generasi, kamu pun pastinya juga pernah terkena hoax bukan? Kamu bisa bantu lapor berita hoax lewat Aduan Konten milik Kominfo supaya orang lain gak ikut termakan.Bermain media sosial memang menyenangkan, tapi jangan sampai kamu lupa aturan, ya. Yuk, bijak menggunakan media sosial dengan memilah informasi yang ingin kamu terima dan kamu bagikan.

Bijaklah bermain media sosial jangan menjadi ancaman yang berbalik penggunannya. kutip idntimes.com

 

 

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar