Ribuan Calon Dokter Spesialis Depresi, `Lebih Baik Mati`

Kamis, 18/04/2024 16:34 WIB
dokter depresi foto healt.detik.com

dokter depresi foto healt.detik.com

law-justice.co -

Hasil  riset  pemeriksaan Jiwa pada para mahasiswa peserta PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis ) sangat memprihatinkan hasilnya.  Kementerian Kesehatan harus turun tangan sebelum turun korban lebih banyak buat anak pilihan bangsa ini. 

Kementerian Kesehatan  sendiri telah  melakukan skrining kesehatan jiwa yang melibatkan 12.121 mahasiswa PPDS di 28 rumah sakit vertikal pendidikan di Indonesia pada 21, 22, dan 24 Maret lalu.RS vertikal adalah rumah sakit yang berada di bawah pengelolaan Kementerian Kesehatan.

Hasilnya, 

  • Yang mengalami gejala depresi 22,4% atau 2.716 peserta PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis ) tercatat
  • Mengalami depresi sedang-beratSebesar 1,5% atau 178 orang 
  • Mengalami  sterkena depresi berat  ada  0,6% atau 75 orang .

Dalam dua pekan terakhir sebelum skrining, 51% peserta PPDS merasa lelah, 38% mengalami gangguan tidur, 35% kurang tertarik melakukan apa pun, 25% merasa murung, muram, atau putus asa, dan 24% merasa kurang nafsu makan atau terlalu banyak makan.``

Sampai ada berkeinginan bunuhdiri

Pada periode yang sama, 3,3% atau 399 peserta PPDS merasa lebih baik mati atau ingin melukai diri sendiri dengan cara apa pun.

Ada 2,7% yang merasakan hal itu selama beberapa hari, 0,4% selama lebih dari separuh waktu, serta 0,2% yang merasakannya "hampir setiap hari".

Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi beberapa penyebab stres yang dialami para calon dokter spesialis, meski ini perlu didalami lebih lanjut.

Karena beban pendidikan

Ia bilang, penyebabnya termasuk beban pendidikan seperti tuntutan menyelesaikan karya ilmiah dan membaca jurnal, beban pelayanan seperti kewajiban jaga malam, beban ekonomi untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan keluarga, serta masih adanya perundungan.

Pada periode Juli-Desember 2023, Kementerian Kesehatan menerima 216 aduan terkait dugaan perundungan di lingkungan rumah sakit.

Sebanyak 109 di antaranya dilaporkan terjadi di RS vertikal, sementara 107 lainnya di RSUD, fakultas kedokteran universitas, RS universitas, dan lainnya.

 

"Sudah banyak sekali pelaporannya. Karena itulah kita melakukan skrining ini, tujuannya untuk mendeteksi apakah perundungan menjadi salah satu faktor penyebab depresi di kalangan PPDS," kata Siti.

Ia menambahkan, akan ada pemeriksaan lanjutan untuk penanganan yang lebih komprehensif.

"Kalau ini ada beban pendidikan atau beban pelayanan yang berat, tentunya ini harus dievaluasi," ujarnya.

 

baca juga :https://www.law-justice.co/artikel/166762/kemenkes-ungkap-2-716-calon-dokter-spesialis-alami-gejala-depresi/

 

 

 

(Ade Irmansyah\Ade Irmansyah)

Share:




Berita Terkait

Komentar