Harta Prajogo Pangestu Ungguli Hartono dan Salim Grup

Jum'at, 12/04/2024 08:58 WIB
Prajogo Pangestu dengan latar salah satu PLTP yang dikelola Star Energy (Pabumnews)

Prajogo Pangestu dengan latar salah satu PLTP yang dikelola Star Energy (Pabumnews)

law-justice.co - Pemilik Grup Barito Pacific, Prajogo Pangestu berhasil merajai daftar orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan lebih dari Rp700 triliun. Selain itu, Prajogo juga menduduki posisi ke-27 sebagai orang terkaya di dunia.

Mengutip dari laporan Forbes, "Raja" petrokimia dan energi berusia 79 tahun ini memiliki total kekayaan bersih sebesar US$48,2 miliar atau sekitar Rp771,53 triliun (asumsi kurs Rp16.007/US$). 

Kekayaan itu naik seiring dengan melesatnya harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Harga saham BREN pada penutupan perdagangan Jumat (8/3/2024) lalu melonjak hampir delapan kali lipat dibandingkan dengan harga IPO pada 9 Oktober 2023, yakni menjadi Rp6.125.

Sementara itu, saham CUAN yang IPO pada 8 Maret 2023 lalu dengan harga Rp220, harga sahamnya telah naik nyaris 33 kali lipat menjadi Rp6.575.

Sosok kedua yang menduduki daftar orang terkaya di Indonesia adalah pemilik PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), Low Tuck Kwong dengan total harta kekayaan US$26,2 miliar atau sekitar Rp419,40 triliun. Kini, Kwong menduduki posisi ke-66 sebagai orang terkaya di dunia.

Kekayaan Low Tuck Kwong sangat volatil berkat sejumlah hal. Sumbernya tidak terdiversifikasi dan nyaris secara eksklusif berasal dari BYAN. Artinya, pergerakan saham BYAN akan sangat mendikte jumlah harta Low Tuck Kwong.

Sebagai informasi, BYAN IPO pada 12 Agustus 2008 dengan harga Rp5.800. Pada penutupan perdagangan Jumat (8/3/2023) lalu, saham BYAN parkir pada level Rp19.500 atau naik lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan harga penawaran saham perdana.

Di posisi ketiga dan keempat orang terkaya di Tanah Air diduduki oleh Hartono bersaudara, yakni R. Budi Hartono dan Michael Hartono yang kekayaannya terdaftar secara terpisah. Kedua bersaudara ini meraup sebagian besar kekayaan dari hasil investasi di PT Bank Central Asia Tbk.

Budi Hartono tercatat memiliki harta kekayaan sebesar US$25,3 miliar atau sekitar Rp404,99 triliun. Sementara itu, Michael "Bambang" Hartono memiliki kekayaan senilai US$24,3 miliar atau sekitar Rp388,99 triliun. Pada awalnya, keluarga ini menjadi kaya raya berkat tembakau yang hingga saat ini perusahaannya masih menjadi salah satu produsen rokok kretek terbesar di Indonesia.

Sementara itu, konglomerat Indonesia asal India, Sri Prakash Lohia menduduki posisi kelima sebagai orang terkaya di RI dengan mencatatkan harta sebesar US$8,5 miliar atau sekitar Rp136,06 triliun. Ia mendapat sebagian besar kekayaan ini dari bisnis manufakturnya.

Pada 1976, orang terkaya kelima di Indonesia ini mendirikan PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) bersama sang Ayah yang menyediakan benang pintal. Pada saat itu ia masih remaja yang berusia 21 tahun.

Hingga saat ini, PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) menjadi perusahaan multinasional yang memproduksi tekstil ternama di Indonesia. Berkat performa perusahaan yang juga baik, Sri Prakash betah menduduki 10 besar daftar orang terkaya Indonesia.***

(Gisella Putri\Ade Irmansyah)

Share:




Berita Terkait

Komentar