Saat Malam Takbiran, Gunung Semeru Erupsi Abu Vulkanik

Selasa, 09/04/2024 22:20 WIB
Gunung Semeru mengeluarkan abu vulkanis yang terpantau dari Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, foto BBC.com

Gunung Semeru mengeluarkan abu vulkanis yang terpantau dari Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, foto BBC.com

Jakarta, law-justice.co - Gunung Semeru mengalami Erupsi pada Selasa malam (9/4/2024), pukul 19.12 WIB, bertepatan dengan malam takbiran Idul Fitri 1445 Hijriah. Laporan yang dikutip dari web Magma ESDM menyebutkan, tinggi kolom erupsi semeru kali ini teramati mencapai 800 meter di atas puncak, atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut. 

Dari pantauan kolom abu Gunung Semeru teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 92 detik. 

Warga dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Semeru dilarang beraktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Dan selalu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Sepanjang 2024 Gunung Semeru tercatat sudah meletus sebanyak 162 kali. Hingga Selasa malam (9/4/2024), pukul 21.30 WIB, Gunung Semeru masih berstatus Siaga (Level III).

(Warta Wartawati\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar