Pindah ke Jepang dari China Banyak Asal Perusahaan Jerman Ada Apa?

Sabtu, 06/04/2024 11:39 WIB
Pindah ke Jepang dari China Banyak Asal Perusahaan Jerman Ada Apa? foto Kompas

Pindah ke Jepang dari China Banyak Asal Perusahaan Jerman Ada Apa? foto Kompas

[INTRO]

Sebuah survei terbaru dalam dunia bisnis telah mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan Jerman tengah melakukan pergeseran signifikan dalam strategi mereka, dengan fokus utama pada Jepang sebagai tujuan investasi baru. Dari survei yang melibatkan 164 perusahaan dan dilaksanakan oleh Kamar Dagang dan Industri Jerman di Jepang, serta didukung oleh KPMG Jerman, diketahui bahwa 38% dari responden menyatakan mereka sedang memindahkan fasilitas produksi mereka dari Cina ke Jepang. Selain itu, sebanyak 23% juga melaporkan pengalihan fungsi manajemen regional ke Jepang.

Alasan di balik pergeseran ini tidak lain adalah stabilitas ekonomi, politik, dan sosial yang ditemukan di Jepang. Faktor-faktor ini menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan-perusahaan tersebut dalam mengatur strategi bisnis mereka. Dengan demikian, ini mencerminkan adanya kecenderungan yang kuat dalam komunitas bisnis Jerman untuk memilih Jepang sebagai destinasi yang lebih aman dan menjanjikan untuk ekspansi dan pertumbuhan mereka di pasar global.

Survei ini menyoroti pentingnya analisis yang cermat terhadap dinamika ekonomi global dan kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan bisnis yang cepat. Keputusan perusahaan Jerman ini bukan hanya sebagai respons terhadap kondisi saat ini, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan bisnis mereka di masa depan.

 
Martin Schulz, kepala ekonom kebijakan untuk Unit Intelijen Pasar Global Fujitsu, menyoroti pergeseran strategis yang sedang terjadi di antara perusahaan-perusahaan Jerman terkait fokus mereka terhadap Cina. Selama ini, Cina telah menjadi destinasi utama karena biaya tenaga kerja yang rendah dan sebagai pasar yang kritis dan berkembang.

Namun, Schulz mencatat bahwa terdapat pergeseran signifikan dalam dinamika politik dan geopolitik yang mempengaruhi keputusan bisnis. Keprihatinan muncul terkait kemungkinan adanya hambatan dalam ekspor dari Cina ke Amerika Serikat, menyebabkan perusahaan-perusahaan harus mempertimbangkan ulang strategi mereka secara keseluruhan.

Pernyataan Schulz mencerminkan pentingnya bagi perusahaan-perusahaan Jerman untuk mengadaptasi strategi bisnis mereka dengan mempertimbangkan faktor-faktor politik dan geopolitik yang terus berubah, serta memperhitungkan risiko dan peluang di pasar global.

Adanya ketegangan hubungan Cina - AS
Gesekan perdagangan antara Washington dan Beijing semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir ini. Terakhir, AS berupaya membatasi akses Cina ke teknologi tercanggih, khususnya mikrochip.

Ditambah dengan kekhawatiran bahwa pergantian pemerintahan kepresidenan di Amerika pada awal tahun depan dapat menyebabkan terjadinya pembatasan perdagangan, tarif, dan sanksi.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Dengan memindahkan fasilitas produksi ke Jepang, perusahaan-perusahaan ini berusaha menurunkan risiko terlibat dalam potensi perang dagang antara AS dan Cina, ujar Schulz.

 Jepang Adalah pilihan yang Paling Tepat
"Jepang stabil secara ekonomi dan politik, perusahaan-perusahaan di sini terhubung dengan baik di seluruh Asia. Hal ini penting untuk kemitraan, dan negara ini terintegrasi erat ke dalam rantai pasokan global," kata Schulz.

Klaus Meder, presiden perusahaan manufaktur raksasa asal Jerman, Bosch, di Jepang, mengatakan Cina dan Jepang punya daya tarik kuat bagi perusahaan untuk menginvestasikan waktu dan upaya mereka secara signifikan.

Cina adalah pasar terbesar di dunia untuk mobil dan perusahaan mobil Jepang masih menguasai pangsa terbesar pasar global.

 
 
 
 
 

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar