Terimbas Mudik Gratis, Jerit Agen Tiket Bus: Kalau Bisa Ditiadakan!

Kamis, 04/04/2024 09:32 WIB
Cegah Corona, Pemerintah Batalkan Mudik Gratis & Imbau Warga Tak Mudik. (go riau).

Cegah Corona, Pemerintah Batalkan Mudik Gratis & Imbau Warga Tak Mudik. (go riau).

Jakarta, law-justice.co - Sebagaimana diketahui, sejumlah perusahaan bahkan pemerintah berlomba menyediakan program mudik gratis untuk warga yang ingin pulang kampung pada Hari Raya Idulfitri.

Program tersebut disambut antusias warga hingga berburu atau war tiket. Di balik kebahagiaan mudik gratis itu ternyata menyisakan rasa kecewa di sebagian pihak, salah satunya agen tiket bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

Agen tiket PO Sari Indah, Roni mengatakan pendapatannya turut terimbas kegiatan mudik gratis. Bahkan, dia mengaku baru menjual 30 tiket Jakarta-Surabaya hingga 8 April mendatang.

"Penumpangnya berkurang 30 persen. Kalau ada mudik gratis ini pendapatan kita turun. (Tiket terjual) Kalau dari sini (red, Terminal Kampung Rambutan) baru 30. Sampai tanggal 8," ujarnya seperti melansir cnnindonesia.com di Terminal Kampung Rambutan, Selasa (2/4) malam.

Roni menjual tiket bus kelas eksekutif relasi Jakarta-Surabaya untuk keberangkatan 6-10 April dengan harga Rp550 ribu. Dia merasa bahwa mudik gratis menjadi salah satu faktor pendapatannya menurun.

Adapun Roni menjelaskan pendapatannya hanya berasal dari komisi penjualan tiket dan tidak menerima gaji dari perusahaan bus.

"Kendala kita, musuh kita itu banyak sekarang. (Penjualan tiket melalui aplikasi) online dan mudik gratis," kata dia.

Roni pun berharap mudik gratis dapat dikurangi. Selain itu, Ia berharap pihak bus akan lebih memprioritaskan kuota kursi bus kepada agen ketimbang kepada layanan penjualan tiket online.

"Harapan kita untuk mudik gratis itu dikurangi. Yang kedua, perusahaan itu jangan semuanya dibuka buat online. Kalau hari sepi dia (red, perusahaan bus) ngandelin kita, giliran hari rame gini semua kursi dikasih buat online," imbuhnya.

Agen tiket PO Putra Rafflesia, Rafi juga merasakan dampak dari kegiatan mudik gratis lebaran. Ia menyebut penjualan tiket yang terdampak sebanyak 40 persen.

Meskipun tiket mudik yang telah terjual pada tahun ini sudah lumayan banyak, Rafi menyebut jumlahnya tetap turun drastis ketimbang tahun lalu.

Ia menjelaskan harga tiket Jakarta-Bengkulu yang dia jual seharga Rp680 ribu pada H-7 hingga H+7 Lebaran 2024. Sementara Rp530 ribu pada hari biasa.

Karenanya, Rafi berharap pemerintah dapat menggandeng para penjual tiket bus saat mengadakan mudik gratis.

"Harapannya, pemerintah seharusnya boleh mengadakan mudik gratis, tapi lebih baiknya dikerjasamakan dengan kita sebagai penjual tiket, dikerjasamakan, digandeng," terang Rafi.

Menurut Rafi, pemerintah saat ini lebih banyak bekerja sama dengan pihak bus pariwisata saat mengadakan mudik gratis. Ia menilai hal itu kurang memberikan rasa adil kepada para penjual bus reguler.

"Tapi kalau sebaiknya, kalau dari segi Pancasila keadilan sosial ya, itu kurang berkeadilan lah," kata Rafi.

Sementara itu, agen tiket PO Laju Prima, Aldo mengaku tidak terpengaruh dengan kegiatan mudik gratis Lebaran tahun ini. Hal itu bertalian dengan tidak adanya rute mudik gratis yang sama dengan tiket yang dia jual, yakni Jakarta-Palembang.

Kendati demikian, Aldo bercerita tahun lalu ia terdampak mudik gratis. Kala itu, mudik gratis dihelat hingga Aceh. Penjualan tiketnya pun menurun hampir 40 persen.

Tahun ini, tiket bus yang dia jual sudah full hingga 12 April mendatang. Kini, Aldo hanya tinggal menerima pembayaran lunas oleh para penumpang tersebut. Harga tiket yang dia jual adalah Rp580 ribu untuk relasi Jakarta-Palembang.

"Berharap jangan sampai ada. Kalau bisa khusus Sumatera itu kalau bisa jangan diadakan mudik gratis. Karena sangat merugikan kami agen," tutur Aldo.

"Karena mata pencarian kami kan adanya di penumpang. Kalau penumpangnya tidak beli ke kami, memang mau dapat duit dari mana? Karena kami enggak ada gaji dari perusahaan. Sistemnya komisi," imbuh Aldo.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar