Pelaku Pembakar Al Quran Salwan Momika Dikabarkan Tewas di Norwegia

Kamis, 04/04/2024 09:10 WIB
Pelaku Pembakar Al Quran Salwan Momika Dikabarkan Tewas di Norwegia. (viva).

Pelaku Pembakar Al Quran Salwan Momika Dikabarkan Tewas di Norwegia. (viva).

Jakarta, law-justice.co - Pelaku Pembakar Al Quran, Salwan Momika, yang merupakan imigran asal Irak dikabarkan ditemukan tewas di kediamannya di Norwegia baru-baru ini.

Media outlet Radio Geneva yang pertama kali melaporkan berita kabar Momika melalui unggahan di akuN X.

"Mayat pengungsi Irak dan kritikus Islam Salwan Sabah Matti Momika telah ditemukan di Norwegia," demikian tulis Radio Geneva seperti melansir cnnindonesia.com.

Media itu lalu melanjutkan, "Momika dikenal karena mengorganisir demonstrasi di Swedia di mana dia membakar Alquran di depan umum beberapa kali."

Namun, Radio Geneva menghapus unggahan tersebut dan membuat publik berada dalam ketidakpastian.

Radio Geneva lalu menyatakan akan berkomitmen untuk memverifikasi laporan, demikian dikutip Samaa.

Momika baru tinggal di Norwegia sejak Maret lalu. Dia sebelumnya menetap di Swedia.

"Hari ini saya meninggalkan Swedia dan kini ada di Norwegia di bawah perlindungan Norwegia," ujar Momika pada 27 Maret.

Dia mengajukan permohonan suaka ke Norwegia karena Swedia tak menerima suaka bagi filsuf dan pemikir.

Momika menyebut dirinya sebagai kritikus dan pemikir ateis liberal.

Lebih lanjut, Momika mengaku telah mendapat persekusi dari Otoritas Swedia.

"[Swedia], hanya menerima suaka bagi teroris," ujar Momika.

Momika sempat menyita perhatian publik karena aksi berulang dia membakar Al Quran.

Pada Juni 2023, Momika membakar Al Quran di depan Central Mosque, Stockholm. Ia merobek salinan kitab suci umat Muslim itu dan menutupnya dengan daging asap.

Momika menyebut Al Quran sebagai buku paling berbahaya di dunia.

"Saya akan melanjutkan perjuangan saya melawan ideologi Islam," kata dia.

Momika lalu berujar, "Sejak saya mulai melawan Islam, saya dapat upah dan saya siap untuk itu, berapa pun ongkosnya."

Tindakan Momoka memicu kecaman dan kemarahan dari komunitas internasional.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar