Deretan Insiden Pembakaran Al Quran yang Bikin Gaduh Seluruh Dunia

Selasa, 04/07/2023 10:31 WIB
Indonesia Kutuk Pembakaran Al-Quran saat Demo Anti-Erdogan di Swedia. (cnn).

Indonesia Kutuk Pembakaran Al-Quran saat Demo Anti-Erdogan di Swedia. (cnn).

Jakarta, law-justice.co - Saat perayaan Iduladha pada 28 Juni lalu, Umat Muslim dunia kembali dibuat geram akibat aksi pembakaran Al Quran yang berlangsung di Stockholm, Swedia.

Kali ini, pembakaran Al Quran dilakukan oleh seorang pria imigran asal Irak yang mengungsi ke Swedia bernama Salwan Momika.

Aksi Momika itu pun langsung memicu reaksi dari umat Muslim dunia. Arab Saudi, Turki, hingga Indonesia mengecam aksi Salwan tersebut.

Tak hanya dunia Muslim, Uni Eropa hingga Amerika Serikat juga prihatin atas pembakaran Al Quran itu.

Berikut lima insiden pembakaran Al Quran yang pernah "menggemparkan" dunia seperti melansir cnnindonesia.com:

A. Pembakaran Al Quran di Denmark

Insiden pembakaran Al Quran sudah beberapa kali terjadi di Denmark. Hukum Denmark memang melihat aksi semacam ini sebagai sebuah bentuk kebebasan berekspresi sehingga sulit untuk dihukum dan dipidana.

Pada 2019, pemimpin partai ekstrem kanan Stram Kurs, Rasmus Paludan, membakar AL Quran di Voborg. Di tahun yang sama, ia dijatuhi hukuman percobaan 14 hari karena tuduhan rasisme.

B. Swedia

Tidak kapok, Paludan pun mengulangi aksinya itu saat berdemo di Malmo, Swedia, pada 2019.

Pada 2020, kerusuhan pecah setelah polisi Swedia melarang Paludan masuk negara itu karena ingin menggelar aksi pembakaran Al Quran lagi.

Ratusan pendukung Paludan pun tetap menggelar protes pembakaran Al Quran di Rosengard hingga memicu demo balasan dari umat Muslim.

Kedua kubu sempat bentrok hingga melukai para pedemo dan petugas polisi.

Dua tahun setelahnya yakni pada 2022, Paludan kembali menggelar aksi membakar Al Quran di berbagai kota di Swedia. Aksi Paludan itu juga sampai memicu kerusuhan di beberapa kota di Swedia.

Para pedemo yang mayoritas Muslim geram terhadap polisi Swedia lantaran melindungi Paludan saat melakukan aksi pembakaran Al Quran. Belasan petugas polisi terluka setelah pedemo membakar empat mobil petugas dalam unjuk rasa di Orebro.

Kerusuhan juga pecah di Malmo setelah pedemo melempar batu ke arah Paludan dan anggotanya yang hendak melakukan aksi pembakaran Al Quran.

Pada awal 2023, Paludan lagi-lagi membakar Al Quran. Kali ini aksi itu ia lakukan sebagai bentuk protes terhadap Turki karena mempersulit Stockholm masuk sebagai anggota Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO).

Paludan kembali mengulangi aksinya itu di Denmark pada Maret 2023 ketika umat Muslim tengah menjalani bulan Ramadan.

C. Norwegia

Sebuah kelompok anti-Islam Stop Islamisation of Norway (SIAN) telah beberapa kali menggelar aksi demo sambil pembakaran Al Quran di Norwegia.

Dikutip media lokal Dagsavisen, SIAN mulai melakukan aksinya itu pada 2019 lalu di Kristiansand. Pemimpin SIAN, Lars Thorsen, bahkan sempat ditahan akibat menginisiasi aksi pembakaran Al Quran di Norwegia.

D. Pastur AS bakar Al Quran

Pada 2010, seorang pastur Kristen, Terry Jones dari gereja Dove World Outreach Center di Florida, Amerika Serikat, mengumumkan akan menggelar aksi membakar Al Quran saat peringatan insiden teror 11 September 2001 atau 9/11 di AS.

Jones membatalkan aksinya itu setelah memicu kecaman dan amarah dari berbagai pihak.

Namun, dikutip The New York Times, setahun setelahnya, Jones benar-benar melakukan pembakaran Al Quran hingga memicu demonstrasi rusuh di Afghinstan.

Di tahun yang sama, Megan Phelps dari Wstboro Baptist Church mengaku menggelar aksi membakar Al Quran bersama jemaah gereja lainnya dalam dokumenter America`s Most Hated Family in Crisis.

 

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar