Berikut Alasan Pedagang Beras Minta SPHP Dihentikan

Rabu, 27/03/2024 21:44 WIB
beras bantuan sosial

beras bantuan sosial

Jakarta, law-justice.co - Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) meminta agar distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) disetop ke pasar disetop, termasuk ke Pasar Induk Beras Cipinang.

Wakil Ketua Perpadi Jakarta Billy Haryanto mengatakan alasan permintaan disetopnya distribusi SPHP ke pasar karena saat ini sudah masuk musim panen. Jika SPHP masuk ke pasar, akan berdampak pada harga gabah di petani.

"Kita maunya di setop beras SPHP, karena sudah panen raya," jelas Billy kepada detikcom, Rabu 27 Maret 2024.

Lebih lanjut Billy mengatakan pihaknya telah meminta Badan Pangan Nasional agar memerintahkan Perum Bulog menyetop distribusi SPHP.

"Saya sudah minta untuk disetop (kepada Badan Pangan Nasional. Kasihan petani harga gabah biar ngga jatuh," ungkapnya.

Menurut dia harga gabah saat ini sudah merosot ke angka Rp 6.000 sampai Rp 6.500 per kilogram (kg). Kemudian harga beras sendiri di Pasar Induk Beras Cipinang sudah turun ke level Rp 10.500 sampai Rp 13.500/kg.

"Sekarang sudah anjlok harga gabah. Di kampung saya sendiri di Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen lagu panen raya dan harga gabah sudah Rp. 6.000 gabah kering panen (GKP)," ungkapnya.

Sebelumnya, Billy menyebut penurunan harga beras telah mencapai Rp 2.000/kg. Harga gabah kering panen (GKP) juga sudah turun di level Rp 6.500-6.800/kg. Ke depan, dia meyakini harga beras berangsur turun lagi seiring adanya panen raya.

"Sudah lebih dari Rp 200/kg (harga beras turun). Turunnya sudah Rp 1.000-2.000 untuk dua bulan ini," kata dia mengutip dari detikcom, Jumat 22 Maret 2024.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar