Ganjar : Tidak Ada Kerjasama dengan AMIN dalam Gugatan Pilpres ke MK

Kamis, 21/03/2024 17:12 WIB
Persatuan Purnawirawan (PP) Polri menyatakan kesiapannya untuk memenangkan pasangan nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024. Strategi untuk memenangkan Ganjar-Mahfud di antaranya yaitu Bimastral. Ganjar menyatakan komitmennya untuk memberikan kesejahteraan bagi keluarga besar TNI-Polri, di antaranya dengan kenaikan gaji termasuk pensiunan, kuliah gratis bagi anak TNI dan Polri hingga perbaikan fasilitas rumah hingga asrama TNI dan Polri. (Foto: TPN Ganjar-mahfud)

Persatuan Purnawirawan (PP) Polri menyatakan kesiapannya untuk memenangkan pasangan nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024. Strategi untuk memenangkan Ganjar-Mahfud di antaranya yaitu Bimastral. Ganjar menyatakan komitmennya untuk memberikan kesejahteraan bagi keluarga besar TNI-Polri, di antaranya dengan kenaikan gaji termasuk pensiunan, kuliah gratis bagi anak TNI dan Polri hingga perbaikan fasilitas rumah hingga asrama TNI dan Polri. (Foto: TPN Ganjar-mahfud)

Jakarta, law-justice.co - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengaku tak punya agenda khusus atau berkolaborasi dengan kubu paslon 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Ganjar memastikan bakal melayangkan gugatan ke MK usai KPU mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan manual yang memenangkan paslon 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Begitu pula dengan AMIN yang resmi menyerahkan gugatan Kamis 21 Maret 2024 hari ini.

Ganjar mengaku akan menyerahkan semuanya ke proses persidangan. Dia ingin bersikap adil lewat gugatan tersebut.

"Kita lihat di persidangan saja. Sehingga saya ingin menjadi fair dan tidak ada agenda-agenda lain, kolaborasi-kolaborasi yang terkait dengan agenda tertentu, tidak," kata Ganjar dalam jumpa pers di posko pemenangan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 21 Maret 2024.

Politikus PDIP sekaligus mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengaku juga tak menjalin komunikasi langsung dengan kubu AMIN. Akan tetapi, Ganjar meyakini kubu AMIN memiliki catatan yang sama soal pelaksana pemilu dan pilpres yang penuh kecurangan.

"Rasanya saya tidak berkomunikasi langsung soal ini, tapi rasa-rasanya kami punya catatan yang sama soal ini. Dan kita tidak akan membiarkan," jelas Ganjar dilansir dari CNN Indonesia.

Ganjar menyoroti perolehan suara di sejumlah TPS yang melebihi batas maksimal 300 daftar pemilih tetap (DPT). Kasus tersebut, kata Ganjar, masif terjadi di banyak wilayah.

Laporan dugaan kecurangan, lanjut Ganjar, juga ia terima di dalam proses pemilihan di luar negeri. Dia meyakini hal itu pula yang akan menjadi catatan kubu paslon 1.

"Jadi pasti dari 01 punya catatan tersendiri tapi kami juga punya catatan sendiri. Apakah nanti dalam persidangan ada kesamaan dan sebagainya," ungkap Ganjar.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar