Ini Saran Ekonom Soal Rencana Program Prabowo Gibran yang Gerus APBN

Rabu, 20/03/2024 14:31 WIB
Prabowo-Gibran yang kini unggul di hasil hitung cepat Pilpres 2024 memiliki banyak janji jika menang. (REUTERS/KIM KYUNG-HOON). /

Prabowo-Gibran yang kini unggul di hasil hitung cepat Pilpres 2024 memiliki banyak janji jika menang. (REUTERS/KIM KYUNG-HOON). /

Jakarta, law-justice.co - Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah merancang sederet program kerja yang ditaksir akan memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Beberapa program yang akan menelan banyak biaya antara lain makan siang gratis, hilirisasi industri baik tambang maupun pertanian, serta lanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pengamat ekonomi Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira Adhinegara, mengingatkan bahwa ada baiknya program seperti makan siang gratis diuji coba terlebih dahulu dengan anggaran maksimum Rp 5 triliun pada dua tahun pertama Prabowo-Gibran menjabat.

Dimana pasangan nomor urut dua ini hampir dipastikan memenangi konstestasi pemilihan presiden 2024 dengan raihan suara terbanyak.

Menurut dia, pemerintah harus berhati-hati atas dampak fiskal yang dapat ditimbulkan dari program tersebut.

"Karena situasi pendapatan negara tidak berlimpah, begitu juga cari utang baru tidak gampang dengan situasi global yang meredup," terang Bhima dikutip dari KONTAN, Rabu 20 Maret 2024.

Bhima melanjutkan dengan menjalankan beberapa program besar tersebut secara sekaligus dapat sangat membebani APBN. 

Lebih lanjut menurut dia, idealnya pemerintah perlu melakukan beberapa upaya seperti realokasi anggaran perjalanan dinas, memangkas tunjangan pejabat dan biaya fasilitas, menghemat dengan penggabungan nomenklatur kementerian/lembaga, melakukan penajaman insentif pajak, dan membuka ruang renegosiasi utang dengan skema debt cancellation dan debt swap for nature. ***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar