Simak Rekomendasi Saham Diprediksi Raih Cuan Selama Ramadan

Senin, 18/03/2024 08:26 WIB
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta - (ANTARA)

Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta - (ANTARA)

Jakarta, law-justice.co - Pada penutupan perdagangan pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas 105,26 poin atau minus 1,42 persen ke level 7.328. Investor asing mencatat beli bersih (net buy) Rp10,71 triliun selama sepekan.

Sepekan lalu, indeks saham menguat dua kali dan melemah sekali, di mana sisanya pasar saham tutup menyambut libur Nyepi dan cuti bersama. Namun, secara total performa indeks saham melemah 0,02 persen pada pekan kemarin.

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan penguatan paling besar tercatat dari rata-rata nilai transaksi harian saham yang naik 63,45 persen. Nilai transaksi ini menguat dari Rp10,47 triliun ke Rp17,12 triliun.

Kautsar juga mencatat rata-rata frekuensi transaksi harian yang tumbuh 2,07 persen selama sepekan. Kenaikan terlihat dari 1.208 ribu kali transaksi menjadi 1.233 ribu kali transaksi.

Namun, kapitalisasi pasar bursa selama sepekan anjlok 1,19 persen menjadi Rp11,69 triliun. Padahal, pekan sebelumnya sempat bertengger di level Rp11,82 triliun.

"Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan mengalami perubahan sebesar 4,94 persen menjadi 18,68 miliar lembar saham dari 19,65 miliar lembar saham pada penutupan pekan lalu," ucapnya, seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (15/3).

Supervisor Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi memperkirakan IHSG pekan ini masih akan tertekan dalam rentang pergerakan 7.237-7.445.

Dia menyebut ada banyak keputusan bank sentral terkait suku bunga acuan yang akan terjadi pada pekan ini.

Ada dua sentimen utama terhadap gerak indeks selama sepekan ini. Pertama, datang dari suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate yang diprediksi akan ditahan di level 6 persen.

Kedua, rilis suku bunga acuan The Fed dan proyeksi ekonomi dari Bank Sentral AS tersebut. Audi memperkirakan ini merupakan puncak siklus suku bunga dan berpotensi mulai terjadinya pelonggaran, di mana jika benar maka akan direspons positif oleh pasar.

"Investor dapat wait and see terlebih dahulu dengan menunggu konfirmasi support IHSG dan juga rilis keputusan Bank Indonesia dan proyeksi ekonomi The Fed yang dapat mempengaruhi pasar," ucapnya seperti melansir cnnindonesia.com, Minggu (17/3).

Menurutnya, sektor yang wajib diperhatikan sepekan ini adalah energi. Dia menyebut ada kenaikan harga minyak mentah belakangan ini, bahkan menyentuh level tertingginya sejak November 2023.

Selain energi, Audi memprediksi sektor konsumer juga potensial. Sektor ini bisa dilirik seiring dengan pergerakan teknikal yang potensial.

Secara teknikal, Audi merekomendasikan tiga emiten.

Pertama, trading buy saham PT Elnusa Tbk yang diyakini tembus 422. Emiten berkode ELSA ini pekan lalu naik 2,06 persen ke level 396.

Kedua, dia menyarankan investor untuk buy on weakness saham PT Medco Energi Internasional Tbk alias MEDCO. Emiten ini diyakini bergerak di rentang 1.400-1.415.

Ketiga, PT Mayora Indah Tbk yang naik 2,11 persen ke level 2.420 pekan lalu. Menurutnya, MYOR bisa tembus 2.530 dan boleh dilirik dengan skema trading buy.

Sedangkan Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana punya pandangan lain. Menurutnya, IHSG berpeluang menguat terbatas dengan support 7.238 dan resistance 7.240.

"Untuk sentimen sepekan ke depan akan ada rilis suku bunga acuan dari China, Indonesia, dan AS yang diperkirakan akan cenderung tetap," tuturnya.

"Kemudian, pergerakan harga komoditas pun juga masih akan mempengaruhi pergerakan emiten di IHSG," tambah Herditya.

Ada tiga saham yang menurutnya bisa diperhatikan selama sepekan ini.

Pertama, emiten berkode BIRD yang diyakini bisa menembus level 1.900. Meski, saham milik PT Blue Bird Tbk ini merosot 0,85 persen ke level 1.740 pada pekan lalu.

Kedua, Herditya merekomendasikan saham PT Astra Otoparts Tbk yang stagnan pada pekan kemarin. Menurutnya, emiten berkode AUTO ini bakal bergerak di rentang 2.330-2.480.

Ketiga, ada PT Kalbe Farma Tbk yang jatuh 0,35 persen ke posisi 1.430 pada penutupan pekan lalu. Meski begitu, Herditya meyakini KLBF bisa unjuk gigi hingga posisi 1.600.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar