Mentan soal Harga Daging Ayam & Sapi Naik: Sedekah untuk Peternak

Kamis, 14/03/2024 08:48 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (infopublik.id)

Menteri Pertanian Amran Sulaiman (infopublik.id)

Jakarta, law-justice.co - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman memberikan respons santai soal harga daging sapi dan ayam jelang ramadan kian meroket disejumlah daerah.

Dia menilai hal tersebut wajar karena para peternak tidak punya THR (tunjangan hari raya) di setiap Lebaran.

"Biarlah naik dikit. Sekarang stoknya cukup, produksi ayam cukup, telur kita cukup, tapi kalau naik dikit, tolong dipahami bahwa peternak kita, petani cabai kita, tidak punya THR, kami memohon kepada masyarakat kalau naik sedikit itulah mungkin sedekah untuk peternak kita,” ucap Amran usai Rapat Kerja dengan Komisi IV DPI RI, Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Selain harga daging ayam dan sapi, beras pun saat ini mengalami kenaikan imbas penurunan produksi padi. Amran menuturkan, saat ini masalah utama yang dihadapi adalah pupuk subsisi yang hanya tersalurkan sebesar 50 persen.

"Yang pertama adalah pupuk, itu hanya 50 persen dari kebutuhan,” ujarnya.

Kedua, adanya perubahan iklim el nino yang turut andil menggeser masa tanam padi di Indonesia. Oleh karena itu, produksi pada menurun dan masa panen pun menjadi mundur.

"Ketiga adalah sistem distribusi harus menggunakan kartu tani, ada saudara kita yang remote area, yang jauh, itu biasanya tidak mendapat akses untuk hak subsidi,” kata Amran.

Lebih lanjut, Amran pun memberikan solusi. Pertama, pemerintah perlu mengembalikan alokasi pupuk bersubsidi menjadi 9,55 juta ton dan dipermudah dengan menggunakan akses melalui kartu tanda penduduk (KTP).

Kedua, pompanisasi air sungai untuk lahan sawah tadah hujan, dan dengan mengoptimalisasi lahan-lahan rawa.

“Kondisi ini merupakan darurat pangan yang harus segera dicarikan solusi,” ucap dia.

Sebelumnya, BPS membukukan produksi beras nasional pada 2023 mencapai 31,10 juta ton, atau menurun sebesar 440 ribu ton atau 1,39 persen dibandingkan dengan 2022 yang mencapai sebesar 31,54 juta ton.

"Penurunan produksi beras merupakan konsekuensi dari penurunan luas panen padi dan produksi padi yang terdampak El Nino," ucap Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah dalam pemaparan Berita Resmi Statistik di Jakarta, Jumat (1/3/2024).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar