Waketum Partai Golkar: Ridwan Kamil Lebih Strategis di Pilkada Jabar

Rabu, 13/03/2024 09:09 WIB
Pengusaha Erwin Aksa (Foto: Detik)

Pengusaha Erwin Aksa (Foto: Detik)

Jakarta, law-justice.co - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa menyebut hasil rapat pleno internal berkesimpulan sosok Ridwan Kamil (RK) lebih strategis untuk maju di Pilkada Jawa Barat (Jabar).

Menurut Erwin, RK sedari awal memang sudah diberikan dua surat rekomendasi untuk maju sebagai Cagub di Jabar ataupun DKI Jakarta.

Hanya saja, kata dia, dari hasil evaluasi yang dilakukan RK dinilai lebih potensial untuk kembali maju di Pilkada Jabar.

"Bagi Golkar, Jawa Barat itu penting karena Golkar menang kemarin, pemenang terbesar. Jadi buat Golkar pemerintah Jawa Barat penting," ujarnya dalam acara Political Show di CNN Indonesia TV, Senin (11/3) malam.

"Jadi Ridwan Kamil buat Golkar penting juga di Jawa Barat. Jadi Golkar memberikan dua rekomendasi ke Ridwan Kamil, Jawa Barat atau DKI, tapi bagi Golkar hari ini RK lebih strategis di Jawa Barat," imbuhnya.

Kendati demikian, Erwin mengklaim dalam rapat pleno terakhir Partai Golkar masih belum menentukan siapa yang akan diusung untuk Pilkada DKI Jakarta.

Dia mengatakan pihaknya masih menunggu hasil survei sebelum nantinya mengusung kandidat Cagub DKI Jakarta.

"Untuk DKI belum dibahas, Golkar itu berdasarkan data semua. Jadi buat Golkar semua berdasarkan ilmiah dan analisa," tuturnya.

Lebih lanjut, Erwin juga enggan berkomentar banyak ihwal kans dirinya maju dalam Pilgub DKI Jakarta lantaran memiliki suara tertinggi di tingkat DPRD.

Pasalnya dia menilai pertarungan pemilihan Gubernur tidak bisa serta-merta disamakan dengan kontestasi legislatif kemarin.

"Jadi gini, kalau pilkada banyak yang populer, banyak yang elektoralnya tinggi tapi gak punya tiket. Jadi yang paling penting itu membangun koalisi biar dapat tiket," pungkasnya.

Sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku memberikan rekomendasi kepada RK dan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar untuk maju sebagai calon Gubernur Jakarta.

Kendati demikian, Airlangga mengatakan keputusan untuk merekomendasikan satu nama kader menjadi cagub DKI Jakarta akan dipilih sesuai hasil survei terakhir.

"Dua-duanya diberi surat oleh Golkar sebelum Pemilu, untuk ikut Pilkada," kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Senin (26/2).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar