Polisi : Satu Keluarga Terjun dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Terikat

Senin, 11/03/2024 18:54 WIB
Kondisi TKP jatuhnya satu keluarga di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara (KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL )

Kondisi TKP jatuhnya satu keluarga di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara (KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL )

Jakarta, law-justice.co - Polisi menyebut kondisi empat korban yang tewas diduga bunuh diri karena melompat di Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan, Jakarta Utara dalam kondisi tangan saling terikat.

"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya kepada wartawan, Senin 11 Maret 2024.

Dari hasil pemeriksaan tim inafis, kata Agus, juga ditemukan sejumlah luka pada jasad korban. Diduga, luka itu disebabkan karena tindakan korban yang melompat dari lantai 22 apartemen tersebut.

"Mengalami luka kepala, kepalanya pecah di bagian belakang, patah-patah di sekujur tubuh, kedua tangan dan kaki patah-patah," jelasnya dilansir dari CNN Indonesia.

Empat orang yang masih satu keluarga itu tewas diduga bunuh diri dengan cara lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan,Jakarta Utara, Sabtu 9 Maret 2024.

Keempat korban itu adalah pria EA (50), perempuan AIL serta dua remaja laki-laki JWA (13) dan remaja wanita JL (16).

Polisi mengungkapkan EA sempat mencium kening ketiga korban lain sebelum melakukan aksi bunuh diri. Selain itu, AIL juga sempat mengumpulkan handphone milik korban lainnya.

"Para korban ini masuk dalam lift, terekam (dalam CCTV), ini EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya kepada wartawan, Senin 11 Maret 2024.

Kini, kepolisian masih menyelidiki motif di balik aksi bunuh diri satu keluarga tersebut. Termasuk, mendalami bahwa keluarga tersebut sedang dalam kondisi terlilit utang.***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar