Respons Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo

Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. Robinsar Nainggolan
Jakarta, law-justice.co - World Bank (Bank Dunia) ikut buka suara menanggapi soal program makan siang gratis yang diinisiasi oleh Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Sebagai informasi, Prabowo dan pasangannya, Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran), telah mendapatkan 58,84 persen suara berdasarkan real count sementara Komisi Pemilihan Umum atau KPU hari ini.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kähkönen, menjelaskan soal dampak program makan siang gratis terhadap ekonomi Indonesia.
Menurut Kähkönen, dampaknya tergantung bentuk program yang disiapkan.
"Jadi semua rencana perlu disiapkan dan juga biayanya harus disiapkan, kemudian dibandingkan dengan ketersediaan sumber daya," ucap Kähkönen saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Selasa, 27 Februari 2024.
Jadi, kata dia, Bank Dunia tentu saja berharap Indonesia dapat mematuhi batas atas defisit fiskal yang ditetapkan, yaitu 3 persen dari Produk Domestik Bruto atau PDB.
Ketentuan batas atas defisit APBN sebesar 3 persen juga dimuat dalam Undang-Undang Keuangan Negara.
"Serta menjaga stabilitas makroekonomi dan fiskal," ujar Kähkönen.
Bank Dunia, kata dia, memproyeksikan akan terjadi sedikit perlambatan perekonomian Indonesia, dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen menjadi 4,9 persen pada tahun ini.
Namun, dia berharap proyeksi tersebut bisa berubah karena masih awal tahun.
Sebelumnya diberitakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah sudah memiliki data mengenai jumlah ibu hamil, balita, dan anak-anak sekolah dari TK, SD, dan SMP untuk makan siang gratis. Dengan data itu, sudah bisa dihitung anggaran untuk makan siang gratis.
“Jadi terkait program, kita lihat dengan (target) defisit anggaran (APBN) 2,4-2,8 persen, itu untuk program quick win presiden terpilih mendatang pos-posnya sudah bisa masuk,” kata Airlangga usai rapat kabinet di Istana Negara pada Senin, 26 Februari 2024.
Airlangga mengungkapkan bahwa anggaran untuk program makan siang gratis ini berkisar Rp 15 ribu per anak. Jumlah tersebut di luar anggaran untuk program susu gratis.
Menurut Airlangga, besaran anggaran itu akan diterapkan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Namun, Airlangga tidak mengungkapkan secara spesifik wilayah mana saja yang memperoleh program makan siang dan susu gratis ini.
Komentar