Beras Melonjak Jadi Rp18 Ribu-Telur Rp32 Ribu Bikin Buruh Menjerit

Senin, 26/02/2024 13:34 WIB
Pedagang sayur mayur dan sembako di Pasar Senen, Senen, Jakarta Pusat menyatakan terjadi kenaikan harga. Harga secara nasional terpantau meningkat drastis pada awal tahun 2023 diantaranya cabai rawit merah yang sebelumnya Rp 65.000 kini menjadi Rp90.000, cabai keriting merah dari semula Rp40.000 kini menjadi Rp65.000 per kilogram. Robinsar Nainggolan

Pedagang sayur mayur dan sembako di Pasar Senen, Senen, Jakarta Pusat menyatakan terjadi kenaikan harga. Harga secara nasional terpantau meningkat drastis pada awal tahun 2023 diantaranya cabai rawit merah yang sebelumnya Rp 65.000 kini menjadi Rp90.000, cabai keriting merah dari semula Rp40.000 kini menjadi Rp65.000 per kilogram. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia ikut mengeluhkan sejumlah harga kebutuhan pokok termasuk beras yang terus melonjak tinggi.

Presiden ASPEK, Mirah Sumirat menyatakan bahwa, bagaimana harga beras saat ini tercatat tertinggi semasa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang naik hingga 20 persen dari kisaran Rp14 ribu menjadi sekitar Rp18 ribu per kilogram (kg).

Tidak hanya beras, harga telur ayam juga mengalami kenaikan yang sangat tinggi hingga Rp32 ribu per kg. Padahal, biasanya harga telur ayam di bawah Rp25 ribu per kg.

Selain kenaikan harga beras, telur dan cabai, Mirah juga menyoroti tentang rencana kenaikan tarif listrik yang akan berlaku mulai 1 Maret 2024.

Oleh sebab itu, dia mempertanyakan komitmen pemerintah dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok masyarakat.

"Masyarakat Indonesia benar-benar menjerit dengan berbagai kebijakan pemerintah yang tidak mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia," tegasnya dalam keterangan resmi, Senin (26/2).

Mirah mendesak pemerintah untuk segera menurunkan harga barang kebutuhan pokok masyarakat. Dia menilai melonjaknya harga pangan akan menurunkan kemampuan daya beli masyarakat mengingat kondisi ekonomi masyarakat saat ini semakin sulit.

Dia menambahkan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di Indonesia dan kenaikan upah minimum provinsi tahun 2024 yang sangat kecil tentunya akan semakin mempersulit masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Yang masih bekerja saja akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya akibat kenaikan harga kebutuhan pokok, apalagi para korban PHK yang tentunya sangat terdampak!," ujarnya.

Dia mengingatkan Jokowi di ujung masa tugasnya sebagai presiden agar fokus, serius, dan sungguh-sungguh bekerja untuk rakyat dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar