Survei LSI: Usai Pencoblosan Kepuasan Rakyat pada Pemilu 2024 Turun

Senin, 26/02/2024 12:50 WIB
Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan umum (Pemilu) 2024 di Gelanggang Remaja Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa (20/2/2024). Rekapitulasi suara dilakukan setelah menerima kotak suara dari seluruh TPS. (Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat ini sedang fokus melakukan akurasi atau sinkronisasi data numerik tampilan publik di laman pemilu2024.kpu.go.id dengan data otentik yang ada dalam foto formulir model C. Robinsar Nainggolan

Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan umum (Pemilu) 2024 di Gelanggang Remaja Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa (20/2/2024). Rekapitulasi suara dilakukan setelah menerima kotak suara dari seluruh TPS. (Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat ini sedang fokus melakukan akurasi atau sinkronisasi data numerik tampilan publik di laman pemilu2024.kpu.go.id dengan data otentik yang ada dalam foto formulir model C. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap penyelenggara Pemilu 2024 menurun usai hari pemungutan suara.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan saat exit poll di hari pencoblosan 14 Februari 2024, sebanyak 94,5 persen warga yang menyatakan puas dengan gelaran pemilu.

Namun, saat survei digelar pada 19-21 Februari 2024, tingkat kepuasan warga turun menjadi 83,6 persen.

"Hanya dalam waktu 5-10 hari ada penurunan signifikan sampai 10 persen lebih. Menurut saya, salah satu penjelasnya adalah karena setelah pemilu, pemilih terekspos dengan berita-berita tentang perdebatan tentang Sirekap atau adanya pemungutan suara ulang dan sebagainya," kata Djayadi dalam rilis survei yang digelar daring, Minggu (25/2).

Dia pun memprediksi jika survei digelar lagi dalam beberapa pekan ke depan, bakal tercatat penurunan tingkat kepuasan jika berita-berita negatif terkait pemilu terus berlanjut.

Selain itu, survei LSI juga memotret adanya penurunan penilaian pemilih terkait jalannya pemilu yang jujur dan adil. Djayadi mengatakan saat exit poll di hari pencoblosan, LSI bertanya kepada pemilih apakah pemilu berlangsung jujur dan adil.

Saat itu, sebanyak 94,3 persen pemilih menyatakan gelaran pemilu jujur dan adil. Namun, saat survei dilakukan, terjadi penurunan tajam penilaian masyarakat.

"Turun tajam dari 94,3 menjadi 76,4 persen. Turun hampir 20 persen. Jadi ada penurunan tingkat keyakinan masyarakat terhadap jujur adilnya pemilu," katanya.

Survei LSI ini diselenggarakan pada 19-21 Februari 2024. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing.

Dengan metode itu, dipilih sebanyak 1.211 responden. Wawancara responden dilakukan lewat telepon. Margin of error survei sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Belum ada survei sejenis yang dikeluarkan lembaga lain. Namun, saat ini Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di Pilpres 2024 berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.

Demikian pula dengan hasil penghitungan dan rekapitulasi sementara KPU. Menurut penghitungan KPU per Minggu ini, Prabowo-Gibran meraup 58,82 persen suara.

Kemudian, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 24,38 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 16,8 persen. Rekapitulasi suara KPU diumumkan paling lambat 20 Maret 2024.

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar